Akbar Tandjung Jadi Penasihat Tim Pemenangan Prabowo-Hatta

Akbar didaulat menjadi anggota penasihat Tim Pemenangan Prabowo-Hatta dan disepakati seluruh tim yang hadir dalam rapat Minggu malam.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 26 Mei 2014, 06:55 WIB
Akbar Tanjung (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Pemenangan Prabowo-Hatta merampungkan susunan anggota timnya. Hatta Rajasa sebagai bakal cawapres dari koalisi yang diusung Partai Gerindra, PAN, PKS, PPP, PBB dan Partai Golkar itu pun ikut memberi masukan dalam penyusunan tim.

Secara khusus Hatta meminta nama Akbar Tandjung masuk dalam tim pemenangan. Hal itu juga sudah disepakati seluruh tim yang hadir dalam rapat Minggu malam, 25 Mei 2014.

"Sempat saya minta Pak Akbar Tandjung dimasukkan dalam tim, demikian juga Akbar Tandjung Institute. Kemudian beberapa tokoh lainnya," kata Hatta usai rapat dengan Tim Pemenangan Prabowo-Hatta di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Minggu malam.

Posisi yang disediakan untuk politisi senior Partai Golkar itu pun tidak tergolong berat. Akbar didaulat menjadi anggota penasihat Tim Pemenangan Prabowo-Hatta.

"Jadi penasihat. Tadi sudah masuk. Dengan timnya dan Pak Akbar saya tadi ada pertemuan lama. Dan itu Pak Akbar akan terjun langsung," lanjutnya.

Menurut Hatta, tim pemenangan di tingkat nasional sudah lengkap dan siap diserahkan ke KPU. Pihaknya hanya tinggal menunggu susunan tim pemenangan dari provinsi dan kabupaten/kota untuk merampungkan susunan itu.

"Jadi untuk daerah, paling lambat tanggal 1 Juni. Karena 1 Juni itu sudah cabut nomor (peserta pilpres) kan," tegasnya.

Sebelumnya, Hatta mengatakan bahwa Menteri Agama Suryadharma Ali yang menjadi tersangka kasus korupsi dana haji dipastikan tidak masuk dalam daftar Tim Pemenangan Prabowo-Hatta.

Hal itu ditegaskan Hatta yang mengatakan status SDA sebagai tersangka akan membuatnya tidak maksimal mengikuti jadwal kampanye yang sudah ditetapkan. Karena itu, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut sudah tidak masuk dalam tim.

"Nggak ada. Tentu saja dengan begini tidak mungkin bisa aktif. Tentu kita harus realistis," kata Hatta.

Sebelum adanya kasus ini, SDA masih terdaftar sebagai anggota majelis koalisi dalam tim pemenangan Prabowo-Hatta. Karena itu posisi SDA akan digantikan wakilnya. "Pak Suryadharma kan tidak mungkin aktif. Iyalah wakilnya," lanjut Hatta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya