Liputan6.com, Riyadh Pola makan dan pola hidup yang buruk membuat kasus diabetes pada anak usia 8 sampai 10 tahun di Semenanjung Arab Saudi mengalami peningkatan. Ini disampaikan Kepala Pusat Diabetes dan Unit di Kementerian Kesehatan Mohamed Al-Harbi saat peluncuran kampanye nasional demi meningkatkan kesadaran akan efek dari diabetes tipe 2 serta komplikasinya.
Karena kebiasaan anak-anak sekarang yang banyak menghabiskan waktu berjam-jam di depan televisi, mereka akhirnya rentan mengembangkan diabetes.
"Kurangnya olahraga dan makan makanan berlemak, membuat anak menjadi obesitas. Jelas ini menjadi faktor risiko utama untuk penyakit ini. Kondisi ini merupakan tanggung jawab orangtua untuk memastikan anak-anaknya menjalani kebiasaan hidup yang sehat," kata Al-Harbi seperti dilansir Arab News, Senin (26/5/2014)
Ia pun mengimbau seluruh sekolah yang ada di sana untuk lebih menekankan pendidikan jasmani sama pentingnya dengan mata pelajaran lainnya.
Sadar bahwa diabetes adalah kondisi yang berkembang dengan sangat cepat di dunia yang memengaruhi semua kelompok umur, Kemenkes Arab Saudi membangun 20 pusat diabetes di seluruh Britania, dengan satu pusat di setiap daerahnya.
"Kami siap untuk membantu pasien dalam mengelola dan belajar tentang penyakit mematikan ini," kata dia.
Statistik dari International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan bahwa enam dari peringkat dunia 10 negara dengan prevalensi tertinggi diabetes dilaporkan terjadi di Timur Tengah dan wilayah Afrika Tengah. Termasuk di antarnya Kuwait, Lebanon, Qatar, Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirat Arab.
Advertisement