Jurus Chairul Tanjung Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi RI

Pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diperkirakan akan mengalami perlambatan.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Mei 2014, 17:39 WIB
(Foto: Antara)

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diperkirakan akan mengalami perlambatan jika dibandingkan tahun lalu. Hal itu mendorong pemerintah merevisi target pertumbuhan ekonomi pada 2014 ini menjadi hanya sekitar 5,1%-5,5%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan rendahnya tingkat pertumbuhan ekonomi ini masih terkait dengan kebijakan tapering off yang dilakukan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed) pada tahun ini.

"Perekonomian kita cenderung melambat, di mana pada kuartal I ini hanya sekitar 5 sekian persen. Dibandingkan pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir tahun lalu tejadi perlambatan. ini memang terjadi karena siklus ekonomi terkait tapering AS, mengakibatkan tertariknya uang di dunia khususnya pada emerging market," ujarnya di Menara Kadin, Jakarta, Senin (26/5/2014).

Untuk mengamankan tingkat pertumbuhan ekonomi, Chairul Tanjung mengaku telah menyiapkan beberapa langkah proaktif. "Saya akan melakukan langkah proaktif, ini harus ditunjang dan didorong," lanjutnya.

Salah satu langkah yang dilakukan yaitu dengan meningkatkan investasi yang dilakukan dunia usaha khususnya swasta, agar mau melakukan investasi lebih agresif.

"Pemerintah akan beri jalan tol untuk ini, asalkan tidak melanggar Undang-undang (UU). Tapi jangan minta uang sama pemerintah, karena uang APBN kita makin terbatas. Yang diminta diluar itu asal tidak melanggar UU yang berlaku," katanya.

Untuk mendukung hal ini, dirinya mengaku akan terus mengintensifkan komunikasi antara pemerintah dengan dunia sehingga dapat bersinergi dengan baik.

"Bagimana kita bergandengn tangan sebaik-baiknya untuk bangsa kita. Kita berupaya buka jalan selebar-lebarnya, koordinasi sebaik-baiknya. Saya mencoba tidak ada barrier dengan dunia usaha," tandasnya. (Dny/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya