Jokowi: Kita Dorong Partai Koalisi Pentingkan Bangsa

"Kami sampaikan tanpa syarat loh, Ya ada yang balik, nggak mau, ya nggak apa-apa. Itu sudah kami sampaikan di awal-awal."

oleh Taufiqurrohman diperbarui 26 Mei 2014, 18:46 WIB
(Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden yang diusung PDIP, Nasdem, PKB dan Hanura Joko Widodo menghadiri deklarasi Manifesto Rakyat yang tak Berpartai di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.

Pria yang karib disapa Jokowi itu mengenakan kemeja putih tiba sekitar pukul 16.39 WIB. Dalam kesempatan itu, Jokowi menyinggung kerjasama tanpa syarat seperti yang telah dibangun PDIP, Nasdem, PKB, Hanura, dan PKPI mengusung calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla (JK).

"Pertama seperti yang sudah diketahui bahwa kerja sama partai yang kita bangun, itu kerja sama tanpa syarat," kata Jokowi, Senin (26/5/2014).

Kenapa kerja sama itu tanpa syarat, Jokowi berujar, karena dirinya selalu menyampaikan kepada rekan koalisi partai untuk harus mendorong partai agar menjadi sebuah alat perjuangan.

"Kita harus mendorong partai agar mementingkan dan memikirkan kepentingan rakyat bangsa dan negara. Partai yang datang kepada kami, kami sampaikan tanpa syarat loh, tanpa syarat loh. Ya ada yang balik, nggak mau, ya nggak apa-apa. Itu sudah kami sampaikan di awal-awal," ujarnya.

Tak luput Jokowi juga menyinggung ketua partai yang jadi capres. Menurutnya, pasangan Jokowi-JK yang notabene bukan ketua partai harus diapresiasi.

"Karena Ibu Megawati Soekarnoputri, begitu juga Pak Surya Paloh (Nasdem), Pak Muhaimin (PKB), Pak Wiranto (Hanura), Pak Sutiyoso (PKPI) juga tak mencalonkan diri sebagai cawapres, Justru mengangkat Pak JK sebagai cawapres," ucapnya.

Dia juga menyebutkan apa yang dilakukan para petinggi partai itu adalah untuk mendahulukan kepentingan rakyat, bangsa dan negara. "Kalau yang lain diangkat ketuanya tidak masalah. Kita hargai, setiap hal pasti kita punya pilihan," bebernya.

Kemudian, untuk Manifesto Rakyat yang tak Berpartai, Jokowi menyatakan itu juga merupakan sebuah pilihan. "Tapi memang, kalau mau berpolitik itu harus berpartai. Kalau tidak berpartai tidak bisa mencalonkan jagoannya," tandas pria yang juga masih menjabat Gubernur DKI Jakarta ini.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya