Liputan6.com, Jakarta Komisi Uni Eropa mengungkapkan Rusia dan Ukraina memiliki kesempatan baik untuk menyelesaikan pengiriman gas Rusia ke Ukraina pada 1 Juni. Ukraina akan membayar sekitar US$ 2,5 miliar atau sekitar Rp 28,94 triliun (asumsi kurs Rp 11.578 per dolar Amerika Serikat) kepada perusahaan energi Rusia Gazprom.
"Kami membuat kemajuan relatif baik, dan memiliki peluang bagus untuk mencapai kesepakatan pada 1 Juni," ujar Guenther Oettinger, European Energy Commissioner, seperti dikutip dari The Bull Asia, Selasa (27/5/2014).
Advertisement
Berdasarkan kesepakatan diusulkan, Ukraina akan membayar US$ 2,5 miliar untuk perusahaan energi Rusia Gazprom. Tujuan kesepakatan ini untuk memastikan keamanan pasokan dan menghindari gangguan energi. Dalam hal ini Uni Eropa dan Dana Moneter Internasional/IMF akan membantu Ukraina membayar utang.
"Kami membuatnya mungkin, tetapi keputusan akan dibuat di Kiev," ujar Komisaris Uni Eropa asal Jerman
Sebelumnya Gazprom telah memperingatkan pemerintahan Ukraina akan menangguhkan pengiriman gas pada 3 Juni 2014. Hal itu dilakukan bila Ukraina tidak melunasi tagihan untuk Juni senilai US$ 1,66 miliar. Selain itu, Rusia juga mengatakan, Ukraina memiliki utang pengiriman gas senilai US$ 3,5 miliar.
Oettinger mengatakan, Ukraina awalnya akan membayar US$ 2 miliar untuk Gazprom pada Kamis. Bila pemerintah Ukraina setuju maka Rusia kemudian akan siap untuk menegosiasikan harga pengiriman gas selanjutnya.
Adapun pembayaran dari perusahaan gas Ukraina Naftogaz ke Gazprom sekitar US$ 500 juta akan dibayar pada 7 Juni 2014.
Rusia telah menaikkan harga gas untuk Ukraina pada April dan Mei sampai US$ 485 per 1.000 meter kubik. Harga itu termasuk tertinggi di antara negara-negara Eropa. Rata-rata harga gas di negara Uni Eropa membayar antara US$ 350-US$ 400 per 1.000 meter kubik. (Ahm/)