Umat Islam Diminta Bersatu dalam Politik Meski Beda Mazhab

Meski ada perbedaan, kepentingan dan kemenangan umat Islam harus diutamakan. Sebab, ada musuh bersama dalam bidang ekonomi, budaya, politik

oleh Edward Panggabean diperbarui 27 Mei 2014, 10:30 WIB
Seorang umat Islam membaca Alquran di Masjid As-Syuhadak, Pamekasan, Madura, Jatim, Sabtu (22/8). Pada bulan puasa biasanya umat Islam memperbanyak ibadah dengan cara menghatamkan Alquran. (Antara)

Liputan6.com, Jakarta- Pengasuh Pengajian Politik Islam (PPI) KH Cholil Ridwan mengajak kepada umat Islam untuk bersatu. Meski berbeda mazhab (aliran) namun bersatu dalam politik untuk kepentingan dan kemenangan umat Islam.

"Berbeda dalam mazhab, satu dalam politik untuk kepentingan kemenangan umat. Meski di internal masing-masing (Parpol) ada perbedaan," kata Cholil di hadapan jama'ah di masjid Al-Azhar, Jakarta, Selasa (27/5/2014).

"Selamatkan generasi yang akan datang dari godaan ajaran yang diharamkan, sekulerisme, liberal," tambah dia.

Ia menekankan, meski ada perbedaan, kepentingan dan kemenangan umat Islam harus diutamakan. Sebab, musuh bersama dalam bidang ekonomi, budaya, politik tetap satu.

Cawapres Hatta Rajasa dalam acara tersebut. Cholil menjelaskan, Hatta hadir bukan sebagai cawapres yang diusung partai tertentu, tetapi sebagai seorang muslim.

Acara Tabligh Akbar Politik Islam (TAPI ke-2) ini dihadiri oleh ratusan Ulama, Habib dan tokoh Islam seperti Amien Rais, Ketua Dewan Pembina FPI, Habib Rizieq, AM Fatwa, Zulkifli Hasan, KH Abd Rasyid AS, KH Syuhada Bahri, Prof Dr KH Said Aqil Siradj.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya