Liputan6.com, Jakarta - Pengelola sekolah TK Jakarta International School (JIS) diminta untuk membuktikan, para pendidik asingnya tak terlibat dalam kasus kejahatan seksual anak yang terjadi pada beberapa siswa di lingkungan sekolah. Sang kepala sekolah, Tim Carr pun diminta untuk tak menutup-nutupi kasus ini.
"Untuk Tim Carr, saya kira sudah jelas sikap saya bahwa sebagai kepsek merangkap Ketua Pengurus Yayasan JIS harus menunjukkan sikap ksatria," kata Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) Kemendikbud Lydia Freyani Hawadi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Liputan6.com di Jakarta, Selasa (27/5/2014).
"Yayasan JIS harus menunjukkan kemauan memenuhi aspirasi/suara masyarakat untuk membuktikan bahwa pendidik asing JIS bersih. Ini harapan saya saat Pengurus JIS datang meminta untuk sekolah PAUD-nya dibuka tahun ajaran 2014/2015 bulan Agustus mendatang," imbuhnya.
Menurut Lydia, fakta bahwa predator seks anak William Vahey pernah mengajar di sekolah bertaraf internasional itu seharusnya menjadi pelajaran bagi JIS untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap seluruh pengajarnya, khususnya WNA. Dia pun berterima kasus pada pihak intelijen AS, FBI, yang telah mengungkap fakta bahwa paedofil besar seperti Vahey pernah ada di JIS.
"Dan seharusnya adanya kasus William Vahey semakin memperkuat Yayasan JIS bersikap tegas ke seluruh pendidik asingnya," ujarnya.
"Sayangnya walau berbadan hukum Indonesia, pengurus JIS orang Indonesianya kurang sensitif atas kekhawatiran masyarakat terhadap adanya predator mangsa dari William Vahey yang bisa saja masih bercokol di sana."
Kekerasan dan pelecehan seksual di JIS terungkap setelah orangtua bocah A melapor ke polisi dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Dia diduga disodomi oleh petugas kebersihan di sekolah elite tersebut.
Belakangan kasus ini berkembang hingga terungkap salah satu tangkapan FBI, William James Vahey, pernah mengajar di sekolah tersebut. Vahey merupakan salah satu predator paedofil yang telah meninggalkan jejaknya di berbagai dunia. Vahey bunuh diri setelah 2 hari ditangkap.
Polisi telah menetapkan 6 tersangka paedofil. Tapi salah seorang tersangka bernama Azwar tewas bunuh diri. Dia ditemukan tewas di toilet Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polda Metro Jaya, saat menjalani pemeriksaan, Sabtu 26 April. Diduga Azwar tewas akibat menenggak cairan pembersih toilet.
Namun kini Polri mengaku, ada korban baru kejahatan seksual di JIS. Namun inisial korban masih dirahasiakan. (Ali)
Dirjen PAUDNI Minta JIS Buktikan Pengajarnya Bukan Paedofil
Sang kepala sekolah, Tim Carr pun diminta untuk tak menutup-nutupi kasus ini.
diperbarui 27 Mei 2014, 16:33 WIBSenin siang pertemuan tertutup digelar Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini bersama KPAI dan utusan Jakarta International School di kantor Kemendikbud Jakarta.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
BPBD Tangerang Antisipasi Pohon Tumbang Jelang Musim Hujan
Pakar UGM Buka Suara soal Efek Kebijakan Impor Susu bagi Peternak Sapi Lokal
Kapolresta Banyuwangi soal Pembunuhan Siswi MI: Kami Tidak akan Berhenti sampai Pelaku Tertangkap
Gus Iqdam Bagikan Amalan Mudah Penyebab Doa Cepat Terkabul, ST Nyell Harus Tahu!
3 Pemain Depan Arab Saudi yang Wajib Diwaspadai Timnas Indonesia: Jangan Sampai Kebobolan
Mengenal Ragam Tradisi di Klungkung Bali
Momen Presiden Prabowo Disambut Hangat Puluhan WNI saat Tiba di Brazil
Momen Akhir Debat Pamungkas Pilkada Jakarta 2024
Polres Rokan Hilir Gandeng Serikat Pekerja Wujudkan Pilkada Damai
Livoli Divisi Utama 2024: Putri Bank Jatim dan TNI AU Electric Bidik Kemenangan di Putaran Kedua Final Four
Ketum PSI Gerilya Politik Jelang Pencoblosan Pilkada 2024, Kampanyekan Paslon di Kalteng
Acara Cek Sound Horeg Pasangan Ali-Ali Dihadiri Ribuan Pendukung