Liputan6.com, Jakarta - Dua emiten mengincar dana dengan mekanisme penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/private placement. Dana itu akan digunakan untuk ekspansi usaha dan modal kerja.
Pertama, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON), perusahaan bergerak di usaha properti ini akan mengeluarkan saham sebanyak-banyaknya 4,81 miliar saham, jumlah saham itu setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga saham yang ditawarkan sebesar Rp 363 per saham.
Advertisement
Jadi total dana yang akan diraup lewat penambahan modal tanpa HMETD ini sekitar Rp 1,74 triliun. Dana hasil penambahan modal tanpa HMETD akan digunakan untuk mengembangkan usaha perseroan. Meski demikian, perseroan belum mengungkapkan investor strategis yang akan menyerap saham tersebut.
Setelah melakukan penambahan modal tanpa HMETD ini, jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh meningkat menjadi Rp 1,32 triliun. Sebelumnya jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan hanya Rp 1,2 triliun. Demikian mengutip dari keterangan yang diterbitkan perseroan, Rabu (28/5/2014).
Adapun risiko penambahan modal tanpa HMETD ini, kepemilikan saham perseroan mengalami dilusi sebesar 9,09%. Untuk melaksanakan aksi korporasi ini, perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham pada 12 Juni 2014 dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Pada perdagangan saham, Rabu pekan ini, saham PWON bergerak di kisaran Rp 378 per saham.
Kedua, PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) juga akan melakukan penambahan modal tanpa HMETD. Perseroan akan melepas sekitar 1,31 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100 lewat penambahan modal tanpa HMETD ini.
Dana hasil penambahan modal HMETD ini akan digunakan untuk modal kerja Perseroan. Untuk melakukan aksi korporasi ini perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 13 Juni 2014.
Pemegang saham perseroan antara lain PT Sinar Mas Multiartha Tbk sebesar 57,14% dan PT Shinta Utama sebesar 2,77%, dan sisanya masyarakat. (Ahm/)