Liputan6.com, Jakarta Gejala umum meningitis atau radang selaput otak memang terlihat sama, seperti sakit kepala, demam, batuk, kaku duduk, dan radang tenggorokan. Tapi jangan salah, menurut Ahli Penyakit Dalam dari Divisi Alergi Imunologi Klinik, Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM, Dr.dr.Iris Rengganis, Sp.PD., KAI, FINASIM., tak semua meningitis dikategorikan sama.
"Penyebab dan istilahnya banyak. Seperti yang banyak terjadi di Arab itu penyebabnya bakteri meningitidis. Ada juga meningitis TBC, Pneumococcus, Meningococcus, Haemophilus influenza, Staphylococcus, Escherichia coli dan Salmonella. Penyebab dari virus biasanya adalah Enterovirus. Dan dari jenis jamur, Cryptococcus neoformans dan Coccidioides immitris. Tapi secara umum, semua ini disebut meningitis saja atau radang selaput otak," ungkapnya saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (28/5/2014).
Advertisement
Sejauh ini, kata Iris, di Indonesia telah ada vaksin meningitis. Memang untuk negara tujuan tertentu disarankan vaksin ini. Sayangnya, masyarakat Indonesia belum banyak yang memiliki kesadaran untuk mencegah penyakit ini.
Padahal perlu diketahui, penularan meningitis dapat terjadi melalui kontak langsung dengan penderita atau terpaparnyata cairan tubuh penderita melalui ludah, dahak, ingus, bersin dan cairan tenggorokan pencerita. Bakteri penyebab meningitis bahkan dapat disebarkan saat berbicara dengan seseorang yang ternyata carrier (pembawa penyakit).