Liputan6.com, Jakarta Sebuah video di layar Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia pada Rabu (28/5/2014) menampilkan sosok Anne Avantie sedang mencium anak penderita Hidrosefalus. Itulah cuplikan kisah perjalanan Anne Avantie dalam 25 tahun hidupnya.
Pada tahun 2004, yayasan `Pelayanan Kasih Hydrocephalus` yang didirikan pada tahun 2000 oleh Anne Avantie berganti nama menjadi `Wisma Kasih Bunda`. Tujuan didirikannya yayasan ini adalah untuk membantu pengobatan anak-anak penderita hidrosefalus atau penyakit-penyakit lain yang berasal dari keluarga berkekurangan.
Advertisement
Hal tersebut merupakan satu di antara kegiatan-kegiatan kemanusiaan lain yang dilakukan oleh desainer wanita kelahiran Semarang, 20 Mei 1964 ini. Tetap membumi meski telah sayap prestasinya telah menggapai langit. Demikianlah sosok Anne yang tampil selama 25 tahun berkarya.
Perayaan atas 25 tahun Anne Avantie berkarya sebagai perancang busana akan terwujud dalam sebuah pagelaran berjudul `25 Tahun Berkarya Anne Avantie: Merenda Kasih`. Pagelaran ini akan diselenggarakan pada 3 September 2014 pukul 19.00 WIB di Plenary Hall, Jakarta Convention Center.
Pada pre-event di Galeri Indonesia Kaya Rabu, (28/5/2014), Anne mengaku bahwa dirinya tak pernah membayangkan jadi bagian dari kemajuan industri fesyen Indonesia. Desainer yang memulai karirnya pada tahun 1989 ini menyatakan bahwa semua yang telah dijalaninya selama ini adalah anugrah Tuhan.
Anne melihat bahwa tiap ujian yang diberikan Tuhan selalu disertai juga dengan solusi yang Tuhan berikan. Sisi spiritualnya membantu Anne untuk terus berjuang dalam hidup dengan penuh semangat tanpa terpuruk dengan kenyataan bahwa bangku pendidikan yang dikenyamnya hanya sebatas SMP.
Menuju Pagelaran 25 Tahun Anne Avantie Merenda Kasih
Keluarga adalah elemen penting dalam hidup seorang Anne Avantie. Sebagai bentuk penghargaannya pada keluarga, Anne mengundang keluarganya ke atas panggung. Pada acara yang dihadiri oleh Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Marie Elka Pangestu itu, desainer Musa Widyatmaja yang adalah sahabat Anne sedikit bercerita tentang sang sahabat.
Adalah Musa Widyatmaja yang dulu mendorong Anne untuk membuka butik di Jakarta. Hal ini dilakukannya karena Musa melihat bahwa Anne punya potensi yang hebat. Musa mengatakan bahwa menjadi desainer di Indonesia bukanlah hal yang mudah.
Menurut Musa, salah satu faktor yang berperan besar dalam kesuksesan seorang desainer adalah kepiawaian desainer itu sendiri. Kepiawaian Anne Avantie itulah yang menurut Musa membawanya pada kesuksesan selama 25 tahun berkarir. Pre-Event ini ditutup dengan pemotongan tumpeng yang diberikan pada pembicara yang hadir.
Memberi sedikit bocoran tentang pagelaran yang akan diselenggarakan nanti, Anne dalam pre-event ini menyebut bahwa karya-karya yang akan ditampilkannya pada acara tersebut memiliki sentuhan kontemporer.
Terkait dengan desain bersentuhan kontemporer dalam kaitannya dengan pakem-pakem budaya tradisional, Anne mengatakan bahwa dirinya sama sekali tak bermaksud untuk merusak budaya tradisional Indonesia. Karya-karya kreatifnya adalah bentuk interpretasi budaya tradisional Indonesia. Anne membuat rancangan-rancangan tersebut dapat menerbangkan budaya tradisional Indonesia ke langit tinggi.
Agnes Monica adalah sosok yang menurut Anne merepresentasikan gagasan tersebut. Oleh karena itulah, sosok Agnes terpampang pada media promosi pagelaran tersebut. Pagelaran yang akan diselenggarakan pada 3 September 2014 pukul 19.00 WIB di Plenary Hall, Jakarta Convention Center ini akan diiringi oleh musik dari Erwin Gutawa Orchestra. Spesialnya, sebagaimana dikatakan oleh ayah dari penyayi Gita Gutawa itu, Erwin bersama orkestranya akan membawakan musik secara langsung (bukan tapping/rekaman).
Advertisement