Harga Ayam Diprediksi Rp 30 Ribu Saat Puasa

Dengan kebijakan suplai bibit ayam maka peternak diimbau menambah pasokan mulai sekarang agar pasokan cukup saat Ramadhan.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 28 Mei 2014, 20:17 WIB
Kerja sama ini akan melibatkan PD Pasar Jaya dengan Badan Usaha Milik Daerah Pemerintah Provinsi Lampung (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan tidak ada kenaikan yang berarti untuk daging ayam pada bulan Ramadhan. Kenaikan tidak terlalu signifikan itu seiring pemberlakuan aturan suplai bibit ayam.

Ketika Ramadhan, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurti memperkirakan, harga ayam paling tinggi berada pada  kisaran Rp 30 ribu per kg.

"Saya kira naiknya ke level  Rp 14 ribu sampai Rp 17 ribu di peternak. Kemudian menjelang itu naik jadi Rp 19 ribu sehingga di harga konsumennya sekarang naik menjadi Rp 26 ribu, Rp 27 ribu atau Rp 28 ribu. Nanti naiknya di Rp 29 ribu sampai Rp 30 ribu," kata dia, Jakarta, Rabu (28/5/2014).

Ia menjelaskan, kenaikan yang relatif tak tinggi itu berkaitan dengan pemberlakuan aturan terkait suplai bibit ayam atau day old chicken (DOC) yakni pengurangan suplai sebanyak 15%.

Dengan kebijakan DOC peternak diberi kesempatan untuk menaikkan harga terlebih dahulu. Sehingga, ketika Ramadhan tidak terjadi kenaikan yang signifikan seperti Lebaran tahun lalu.

"Kami melihat bahwa sekarang harus menambah pasokan ke pasar, karena bulan Juli menjadi awal kunci jadi kalau kami hitung ayam itu menetasnya telur 21 hari dan penggemukannya kira-kira 3 hingga 4 minggu. Jadi DOCnya harus masuk sekarang, agar kami pastikan pasokan bulan Juli cukup,"ucapnya.

Ia mengatakan, dalam empat bulan terakhir petani merugi karena stok yang ada tidak diimbangi oleh permintaan yang relatif sedikit. Sebaliknya, ketika Lebaran permintaan menjadi tinggi namun tak diimbangi oleh jumlah pasokan. Dengan keadaan tersebut dikhawatirkan  membuat peternak menaikkan harga terlalu tinggi sehingga bakal merugikan konsumen.

"Peternak selama ini dalam empat bulan rugi terus, nah kalau dia rugi terus nanti di Lebaran kerena permintaan meningkat dia akan genjot harga tinggi sekali jadi itu akan merugikan konsumen," tukasnya. (Amd/Ahm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya