Guru Cukur Bulu Ketiak Siswi di Depan Kelas

Seorang ibu di Australia begitu marah ketika tahu guru putrinya yang sudah remaja mencukur ketiaknya di dalam kelas

oleh Melly Febrida diperbarui 31 Mei 2014, 09:04 WIB
Seorang ibu di Australia begitu marah ketika tahu guru putrinya yang sudah remaja mencukur ketiaknya di dalam kelas

Liputan6.com, Sydney Perempuan yang memilih membiarkan bulu di ketiaknya dalam budaya barat sering diejek dan diolak-olok. Itulah yang membuat seorang guru di sebuah sekolah di Australia mengajarkan murid berkebutuhan khusus cara mencukur bulu ketiak.

Tapi, cara tersebut membuat seorang ibu di Australia begitu marah ketika tahu guru mencukur ketiak putrinya di depan kelas. Ia menuntut jawaban dari pihak sekolah karena melakukan hal tersebut.

Siswi yang bulu ketiaknya dicukur itu bernama Taylah (14 tahun). Ia merupakan murid berkebutuhan khusus yang terdaftar dalam program life skill. Menurut ibunya, Melissa Wood, putrinya itu sangat marah ketika bulu ketiaknya dicukur di depan dua teman perempuannya.

"Saya tidak mengerti mengapa mereka harus melakukannya," kata Woods stasiun radio 3AW seperti dilansir Sydney Morning Herald, Sabtu (31/5/2014).

Namun, Woods tak habis pikir ketika pihak sekolah mengatakan mencukur bulu ketiak merupakan bagian dari kurikulum. "Saya berbicara dengan guru keesokan harinya dan dia mengatakan kepada saya bahwa ia berhak melakukannya , itu bagian dari kurikulum," kata Woods.

Kepala sekolah Libby Hosking mengatakan, mereka pastinya meminta izin khusus untuk kurikulum. "Ini adalah masalah yang sangat sensitif," kata Hosking.

"Kami sangat prihatin dan menyesal bahwa keluarga dan anaknya sangat marah."

Taylah sekolah Wangaratta District Specialist School untuk anak-anak dengan keterbatasan fisik dan intelektual. Ia ikut dalam program keterampilan mandiri dengan menunjukkan bagaimana melakukan beberapa hal.

Dalam pelajaran perawatan pribadi itu seorang guru menyarankan tiga murid perempuan berkebutuhan khusus untuk mencukur bulu ketiaknya agar tak diejek. Sang guru perempuan itu kemudian menjadikan Taylah contoh bagaimana mencukur bulu ketiak.

"Ini bukannya untuk mengatakan mencukur bulu ketiak diperlukan. Itu hanya pilihan," kata Hosking.

Sang ibu lebih marah ketika pejabat sekolah hanya meminta maaf karena tidak meminta izin ke orangtua terlebih dahulu. Pihak sekolah bersikeras mencukur benar-benar hak-hak guru. Padahal putrinya sebelumnya mengatakan ia tak ingin mencukur. "Itu menyerang hak-hak pribadinya untuk memutuskan apakah ia ingin atau tidak," ujar Woods.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya