Liputan6.com, Jakarta Hari Tanpa Tembakau Sedunia (World No Tobacco Day) diperingati setiap 31 Mei. Peringatan ini merupakan inisiatif yang dijalankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk memberikan informasi kepada seluruh masyarakat, tentang bahaya penggunaan tembakau.
Selain itu, dengan adanya hari ini diharapkan mampu membuat para perokok sadar untuk menghentikan kebiasaan buruknya itu, karena apa yang mereka lakukan adalah taktik dari praktik bisnis perusahaan tembakau. Tujuan lain dari Hari Tanpa Tembakau Sedunia ini untuk mendidik masyarakat tentang upaya WHO dalam memerangi epidemi tembakau global.
Dikutip dari laman WHO, Sabtu (31/5/2014), tembakau telah membunuh hampir enam juta orang setiap tahun. Di mana lebih dari 600 ribu perokok pasif menjadi korban akibat menghirup asap dari para perokok aktif. Pada hari ini juga, WHO mengimbau kepada seluruh negara di dunia, untuk menaikkan pajak tembakau.
Terkait dengan imbauan agar pajak tembakau dinaikkan, Koordinator Nasional Komunitas Kretek, Abhisam Demosa mengatakan, perusahaan rokok menengah dan kecil dipastikan akan banyak yang gulung tikar jika imbauan itu benar-benar terealisasikan.
Dalam sebuah kesempatan ia mengatakan, jangan disamakan antara industri rokok di luar negeri dan Indonesia. Sebab, meski sedikit industri rokok di luar negeri besar. Hal ini sangat jauh berbeda dengan di Indonesia, yang mana meski jumlahnya ribuan tapi pengusaha rokok di Indonesia beragam.
"Ada berbeda fenomena di Indonesia dan luar. Sebut di Amerika Serikat produsen 1,2,3 yang besar saja, tapi di Indonesia dia punya ribuan besar kecil," kata Abhisam di Jakarta, Jumat (30/5/2014).
Dalam situs WhatHealth disebutkan bahwa perusahaan tembakau telah menggelontorkan miliaran dolar hanya untuk iklan setiap tahunnya. Dalam iklan itu para perokok terlihat keren, macho, glamor, dan memiliki ciri-ciri sebagai orang yang paling disegani dan dihormati.
Kecanduan yang dialami para perokok, yang membuatnya susah untuk lepas dari rokok disebabkan adanya nikotin dalam tembakau. Hanya saja, selama bertahun-tahun para pemilik pabrik rokok berusaha untuk menyembunyikannya dan selalu saja membantahnya.
Cerita di Balik Hari Tanpa Tembakau Sedunia
Dengan adanya hari ini diharapkan mampu membuat para perokok sadar untuk menghentikan kebiasaan buruknya itu,
diperbarui 31 Mei 2014, 10:04 WIBAdvertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
15 Warga Korea Utara Kena Sanksi Gara-Gara Curi Kripto Rp 16 Triliun
China Susun Rencana Pulihkan Sektor Real Estat pada 2025
Ciri-ciri Komstir Mio Rusak: Kenali Tanda dan Cara Mengatasinya
Soto Tangkar, Sajian Segar Kaya Rempah Khas Betawi
7 Potret Farah Quinn dan Dua Anak Sambung yang Baru Diungkap, Kompak Rayakan Natal
VIDEO: Pesawat Mendarat di Baku Bawa 29 Orang yang Terluka dalam Kecelakaan Pesawat Azerbaijan di Kazakhstan
Mahfud MD Ungkap Alasan Kemarahannya terhadap Putusan Harvey Moeis
Lee Junho Diaudit Biro Investigasi Pajak, Agensi Tegaskan Artisnya Bukan Pengemplang Kewajibannya
Disebut Idola Paling Dermawan, Fans Temukan Alasan IU Selalu Donasi Rp16 Miliar per Tahun
Profil Anthony Joshua, Petinju Asal Inggris yang Gagal Merebut Gelar Juara Dunia
Coreng Indonesia di Mata Dunia, Anggota DPR Ini Minta Polisi Pemeras Penonton DWP Dipecat dan Dihukum Berat
Fungsi Hormon Sitokinin pada Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman