Liputan6.com, Darwin - Gunung Sangeang Api yang terletak di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) meletus pada Jumat 30 Mei 2014 pukul 15.55 WITA. Tak hanya memaksa penduduk yang tinggal di sekitarnya dievakuasi menggunakan kapal, dampaknya ternyata juga sampai Australia.
Sejumlah penerbangan di Negeri Kanguru akhir pekan ini terganggu, setelah letusan Sangeang api mengirimkan awan abu. Bandara Darwin ditutup, abu pun menyebar hingga Alice Springs di tengah Benua Australia.
Manajer Volcanic Ash Advisory Centre pada Badan Meteorologi Darwin, Emile Jansons mengatakan, awan abu menyebar ke selatan.
"Makin berpencar namun bergerak sangat cepat pada 130 hingga 150 kilometer per jam menuju Alice Springs," kata dia, seperti Liputan6.com kutip dari News.com.au, Sabtu (31/5/2014). "Penyebarannya makin luas namun kita berharap tak akan menimbulkan dampak besar bagi Brisbane atau Sydney."
Jansons mengatakan, berdasarkan citra satelit, Sangeang Api masih terus erupsi. Dan situasi bisa berubah sewaktu-waktu. "Letusannya cukup besar, bahkan awan abu di sini akan bisa dilihat dengan mata telanjang."
Jansons memperingatkan, abu vulkanik dapat berbahaya bagi pesawat. Namun keputusan apakah tetap terbang atau tidak diserahkan pada maskapai masing-masing.
Qantas dan Virgin Australia telah mengkonfirmasi semua penerbangan ke dan dari Darwin telah dibatalkan. "Karena dampak dari letusan gunung berapi kami telah membatalkan semua penerbangan hari ini ke dan dari Darwin," kata juru bicara Virgin Australia, Jacqui Abbott.
Northern Territory News melaporkan, sementara belum ada pengumuman resmi, sebagian besar aktivitas penerbangan di Bandara Darwin akan ditunda hingga Senin.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo mengatakan, dengan adanya letusan tersebut, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Sangeang Api dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).
Pulau Sangeangapi adalah pulau vulkanik yang penduduknya telah dikosongkan melalui transmigrasi lokal ke Kecamatan Wera (Sangeang darat) sejak tahun 1985. Transmigrasi dilakukan setelah letusan tahun 1953 dan tahun 1985 sebanyak 263 kepala keluarga.
Kemudian lahan yang ditinggalkan saat ini, telah berkembang menjadi ladang dan rumah sementara (salaya) yang umumnya ditempati saat musim tanam (Agustus-November) dan musim panen (Maret-Mei). Ladang dan salaya ini berada di kawasan rawan bencana (KRB III).
Gunung Sangeang api adalah salah satu gunung yang cukup sering meletus. Terhitung gunung api ini sudah meletus 14 kali. Yakni pada tahun 1911, 1953, 1964, 1965, 1966, 1967, 1985, 1986, 1986, 1987, 1997, 1998, 1999, 2014. (Tnt)
Letusan Dahsyat Sangeang Api Kacaukan Penerbangan di Australia
Sejumlah penerbangan di Negeri Kanguru terganggu. Bandara Darwin ditutup, abu menyebar hingga Alice Springs di tengah Benua Australia.
diperbarui 31 Mei 2014, 09:33 WIBLetusan Sangeang Api (Sofyan Efendi/ Daily Mail)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Megawati Sampaikan Sikap PDIP soal Hasil Pilkada 2024: Jaga Suara dan Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara
Perusahaan Ini Bakal Bangun PLTA Cibuni 3 dan Cimandiri 3 di Sukabumi
Prospek Makin Cerah, Bali Jadi Destinasi Investasi Properti Populer di Asia
Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha 4 Rakaat, Jadi Amalan Pembuka Rezeki
Mendag Budi Lepas Ekspor Produk Kerajinan Bantul Senilai Rp2 Miliar
SukkhaCitta hingga BeeMe Raih Local Heroes Brand 2024, Apresiasi bagi Jenama Lokal yang Menginspirasi
Daftar Lengkap Peserta BWF World Tour Finals 2024, Indonesia Berapa Wakil?
VIDEO: Praperadilan Tom Lembong Ditolak, Kasus Korupsi Impor Gula Berlanjut!
Hasil Hitung Cepat SMRC Pilkada Jakarta 100%: RK-Suswono 38,8%, Dharma-Kun 10,17%, Pramono-Rano 51,03%
Aktivis HAM Soroti TPS di Tapal Batas Musi Banyuasin - Muratara Saat Pilkada Sumsel
Indonesia Target Penggunaan EBT 23% di 2025, Bisa Tercapai?
VIDEO: Tiket Pesawat Turun 10 Persen Libur Nataru Jadi Lebih Hemat