Liputan6.com, Jakarta - Hari lahir (harlah) Pancasila diperingati setiap 1 Juni. Dalam rangka memperingati Harlah Pancasila, Wakil Presiden Boediono beserta istrinya Herawati Boediono bertolak ke Bengkulu pada Minggu, (1/6/2014).
Menurut siaran pers dari Sekretariat Wakil Presiden, Wapres Boediono dijadwalkan pula meninjau beberapa tempat di kota yang dulu menjadi tempat pengasingan presiden pertama RI Soekarno.
Wapres dan istri berangkat menuju Bengkulu dengan menumpang pesawat Boeing 737-400 milik TNI Angkatan Udara dari Pangkalan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Upacara peringatan Hari Pancasila yang bertema `Merajut Merah Putih dari Bumi Raflesia` akan dipusatkan di Lapangan Balai Raya Semarak, Bengkulu.
Seusai upacara, Boediono akan meninjau Rumah Sakit Bhayangkara. Serta, Pelabuhan Baai yang dikelola oleh PT Pelabuhan Indonesia II Cabang Bengkulu. (Ant)
Wapres Boediono Peringati Hari Pancasila di Bengkulu
Wapres Boediono dijadwalkan pula meninjau beberapa tempat di kota yang dulu menjadi tempat pengasingan presiden pertama RI Soekarno.
diperbarui 01 Jun 2014, 08:26 WIBBoediono (Istimewa)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
2024 Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah, Suhu Global Melampaui 1,5 Derajat Celsius
Nelayan Sebut Pagar Laut Tangerang Dibangun Swadaya Buat Cegah Abrasi
Perbedaan Rapak dan Cerai, Begini Proses Pengajuan yang Benar
Viral Tenda Hajatan Menutup Jalan di Depok, Dishub hingga Satpol PP Minta Dibongkar
Apa Itu Penyakit Lupus: Gejala, Penyebab, dan Penanganannya
Apa itu Gengsi: Memahami Makna dan Dampaknya dalam Kehidupan
Pasar Furnitur Indonesia yang Belum Matang, Optimisme IKEA di Tengah Perubahan
Museum Monumen Diponegoro Sasana Wiratama, Jejak Pangeran Diponegoro di Tegalrejo
Kate Middleton Ulang Tahun, Raja Charles III Bela-belain Ubah Drastis Jadwal Pangeran William
Manchester United Temukan Alternatif Striker Murah Meriah, Bisa Diangkut Gratis di Musim Panas 2025
Waspada Lowongan Kerja Palsu, BP2MI Sulut: Jangan Terbujuk Rayuan Calo
Menteri Bahlil Tak Masalah Indonesia Impor Minyak dari Rusia