Liputan6.com, London - Sebuah studi yang baru saja dilakukan produsen ban asal Korea Selatan mengungkapkan fakta yang menggelitik tentang kepemilikan mobil dan cara berlalu lintas di Inggris.
Menurut hasil riset dari Kumho menemukan fakta kalau hampir setengah dari pengendara mobil di negara tersebut tidak mengerti caranya untuk mengganti ban ketika bocor.
Dari studi tersebut menemukan kalau satu dari tiga pengendara mobil berusia 18-25 tahun malah tidak pernah memeriksa kondisi ban kendaraannya sebelum digunakan.
Advertisement
Yang paling mengkhawatirkan dan sangat menggelitik dari hasil studi yang dilakukan oleh Kumho tersebut ialah sejumlah 20% dari pengemudi di Inggris bahkan tidak tahu sama sekali cara untuk membuka kap mobil mereka sendiri, seperti dikutip dari Autoevolution, Selasa (3/6/2014).
Alasan yang paling sering dilontarkan dari para pengemudi tersebut ialah mereka tidak tahu letak dari tuas untuk membuka kap mesin yang ada di dalam kabin. Setidaknya satu dari enam pengendara dengan usia lebih dari 30 tahun akan meminta bantuan dari orang tua terkait dengan mobil mereka.
Ternyata, meskipun menjadi sebuah negara maju, tidak menjamin warga di Inggris memiliki disiplin dan kesadaran yang tinggi terhadap aturan lalu lintas.
Tak hanya kerap acuh terhadap kondisi kendaraannya, para pengemudi di negeri yang dipimpin oleh Ratu Elizabeth II ini juga kerap bertindak ceroboh ketika mengemudi seperti ugal-ugalan dan menyerempet pejalan kaki. Tidak heran bila segala hal konyol dari para pengendara di Inggris berdampak ketika mereka akan mengikuti tes untuk perpanjangan SIM.
Sejumlah 75 persen dari 50 orang pengemudi yang berpengalaman tidak lulus ujian untuk perpanjangan SIM mereka. Hal ini cukup berdampak pada meningkatnya jumlah insiden di jalan.
Meskipun tidak sampai memakan korban jiwa, namun kecerobohan para pengemudi saat berkendara harus ditekan seminim mungkin agar tidak lagi terjadi insiden serupa. (Ysp/Nrm)