Larry Ellison, 40 Tahun Wujudkan Mimpi Miliki Pulau di Hawaii

Larry Ellison berani membeli pulau super mahal di Hawaii demi mendapatkan liburan impiannya.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 02 Jun 2014, 21:09 WIB
Foto: Skift.com

Liputan6.com, Hawaii - Berkunjung ke pulau dengan pantai yang masih biru lengkap dengan keindahan pasir putihnya tentu menjadi tujuan yang diimpikan banyak orang. Demi mendapatkan liburan yang diidamkan, beberapa miliarder bahkan tak segan-segan mengucurkan dana hingga triliunan rupiah.

Bos perusahaan perangkat lunak (software), Oracle yang juga merupakan salah satu orang terkaya dunia, Larry Ellison berani membeli pulau super mahal demi mendapatkan liburan impiannya.

Pada 2012, dia membeli 98% pulau Lanai di Hawaii dengan harga pembelian senilai US$ 500 juta atau Rp 5,88 triliun. Sejak akhir tahun itu juga, salah satu miliarder terkaya di dunia ini membeli beberapa rumah dan hotel di sana.

Pulau tersebut memang terkenal sangat indah dengan pasir putih dan pantai biru yang dibatasi pohon-pohon kelapa sawit. Perkebunan indah di sana akan menjadi pemandangan menakjubkan saat diterpa matahari.

Seperti apa pulau yang kini menjadi milik Ellison? Berikut ulasannya seperti dikutip dari CNBC, Wall Street Journal dan Huffington Post, Senin (2/6/2014):


Mimpi Sejak Usia 20 Tahun

Foto: Paradise in The World

Pengusaha bidang teknologi Larry Ellison sebenarnya telah bermimpi dapat memiliki pulau Lanai, Hawaii sejak masih berusia 20 tahunan. Saat itu untuk pertama kalinya dia terbang ke salah satu pulau terkecil di Hawaii tersebut.

Dari atas pesawat, dia merasa sangat takjub melihat ribuan hektar perkebunan nanas yang terbentang di bawahnya. Sejak saat itu, dia selalu bermimpi dapat memiliki pulau tersebut dan menikmati seluruh keindahannya.

Bahkan setelah membelinya pada 2012, dia masih merasa tidak percaya mimpinya tersebut dapat terwujud. Pasir putih, pantai berwarna biru dan perbatasan pohon kelapa sawit juga menjadi salah satu daya tarik yang mendorongnya untuk membeli pulau tersebut.


Beli Pulau Terkecil di Hawaii

Foto: tigerlawson.edu

Lanai merupakan pulau terkecil di Hawaii yang berjarak sekitar sembilan mil dari pesisir pantai. Pulau tersebut bukan kawasan tidak terjamah, tapi sudah menjadi pemukiman penduduk.

Selama bertahun-tahun, pulau tersebut berada di bawah kendali warga Amerika Serikat (AS) lain, David Murdock. Tak hanya menjual pulaunya pada Ellison, dia juga menutup perkebunan nanas di pulau Castle & Croke demi membangun perhotelan di wilayah tersebut.

Pulau tersebut dihuni sekitar 3.000 penduduk dan memiliki banyak peninggalan sejarah di dalamnya. Masyarakat setempat bahkan telah meminta Ellison untuk tidak mengubah artefak dan bagian bersejarah lain di pulau tersebut dalam menjalankan rencana pembangunan bisnisnya di sana.


Prospek Bisnis Perhotelan

Foto: celebritynetworth.com

Sejauh ini, pulau yang telah lama dikelola Murdock tersebut belum banyak mendatangkan keuntungan untuk dirinya. Padahal, Ellison dengan total kekayaan US$ 52 miliar merasa pulau tersebut sangat potensial untuk menarik banyak turis asing dan mendatangkan lebih banyak uang untuk dirinya.

Lanai yang dibeli Ellison memiliki prospek yang baik untuk bisnis resort dan golf. Sejauh ini, Ellison telah membeli sejumlah rumah mewah dan mengakuisisi beberapa hotel seperti dua resort Four Season.

Suasananya yang masih sangat asri mampu menarik banyak turis asing ke dalamnya. Hal tersebut akhirnya berubah menjadi jenis investasi yang cerah bagi pria berusia 69 tahun tersebut.


2% Lahan untuk Warga Setempat

Foto: Business Insider

Hingga dua tahun berlalu, pria yang mendirikan bisnisnya sendiri ini tak pernah membeli sisa 2% dari kawasan tersebut. Pasalnya, Ellison memang berjanji menyisakan 2% dari Lanai untk penduduk setempat dan tidak akan menganggunya dengan segala rencana bisnisnya.

Sang penjual juga memberikan Ellison pembangkit listrik berkapasitas 200 Mega Watt di kawasan tersebut sehingga dia tak perlu susah payah membangun pembangkit sendiri.

Saat pembeliannya, masyarakat memang telah menuntut bos Oracle tersebut untuk tidak mengganggu sebagian wilayah hunian dan bersejarah di sana.

Untuk melancarkan bisnisnya di sana, Ellison bahkan membangun sebuah landasan pendaratan pesawat di Pulau Lanai. (Sis/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya