Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Catur Sentosa Adiprana Tbk (CSAP), perusahaan bergerak di usaha distribusi dan ritel modern bahan bangunan ini terus bergerak naik pada sesi pertama perdagangan saham hari ini. Pemegang saham baru asal Thailand sepertinya memberikan sentimen untuk saham CSAP.
Berdasarkan data RTI, saham CSAP naik 4,68% ke level Rp 380 per saham pada pukul 09.39 WIB pada Selasa (3/6/2014). Saham CSAP sempat dibuka naik Rp 2 ke level Rp 365 per saham. Level tertinggi saham CSAP di kisaran Rp 385 per saham dan level terendahnya Rp 365 per saham.
Advertisement
"Kenaikan harga saham ini ditopang dari kabar perusahaan Thailand beli 21% saham Catur Sentosa Adiprana Tbk," ujar Analis PT Trust Securities, Reza Priyambada, saat dihubungi Liputan6.com, Selasa pekan ini.
Total frekuensi perdagangan saham sekitar 806 kali dengan nilai transaksi perdagangan saham Rp 8,9 miliar. Berdasarkan keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ada perubahan kepemilikan pemegang saham pada Jumat 30 Mei 2014.
NT Asset Thailand melalui NTAsian Discovery Master Fund membeli saham CSAP di pasar negosiasi sebesar 21% atau sekitar 608 juta saham. Pembelian saham itu dilakukan di pasar negosiasi pada Jumat 30 Mei 2014 dengan nilai Rp 365 per saham.
Sejumlah pemegang sahampengelola Mitra10 ini memang berkurang antara lain PT Ekasentosa Jayasukses dari 15,75% menjadi 2,81%. Lalu pemegang saham perseroan yaitu PT Budilestari Sentosa, PT Darmapatria Sentosa Abadi, dan PT Tunaskurnia Abadi kini tak memiliki saham.
Dengan perubahan kepemilikan saham perseroan ini antara lain PT Buanatata Adisentosa sebesar 28,53%, PT Ekasentosa Jayasukses sebesar 2,81%. Lalu kepemilikan saham yang dimiliki direksi dan komisaris perseroan antara lain Budyanto Totong sebesar 2,94%, Totong Kurniawan sebesar 2%, Darmawan Putra Totong sebesar 2,11%, dan Tjia Thjin Hwa sebesar 0,33%. Masyarakat di bawah kepemilikan 5% sebesar 40,28%.
NTAsian Discovery Master Fund merupakan perusahaan investasi untuk mengcover perusahaan berkapitalisasi kecil di Asia kecuali Jepang. Perusahaan ini fokus untuk investasi jangka panjang di perusahaan itu dengan membeli dengan harga menarik. Hal itu karena biasanya perusahaan berkapitalisasi kecil itu belum terlalu diperhatikan banyak pihak. (Ahm/)