Disebut Tak Pro Buruh, Ini Pembelaan Jokowi-JK

Buruh menyebut Jokowi tidak pro buruh karena memberikan upah murah.

oleh Nurmayanti diperbarui 03 Jun 2014, 11:23 WIB
Ribuan buruh dari berbagai serikat pekerja melakukan aksi saat peringatan Hari Buruh Internasional di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (1/5/14). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Dukungan kaum buruh kepada pasangan calon presiden (capres) dan wakil presiden (cawapres) Prabowo-Hatta menuai respons dari kubu pasangan capres-cawapres Jokowi-JK. Apalagi Jokowi disebut tidak pro buruh.

Juru bicara Cawapres Jusuf Kalla, Poempida Hidayatulloh menilai pernyataan Presiden Konfederesi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal yang mengatakan sosok Jokowi tidak terbukti berpihak pada kepentingan buruh, tidaklah benar. 

“Saya melihat pernyataan Said Iqbal ini sangat tendensius dan tidak berdasarkan basis perjuangan buruh secara murni. Nampaknya ada agenda politik yang sedang dimainkan oleh Said Iqbal,” ujarnya di Jakarta, Selasa (3/6/2014).

Said Iqbal dinilai sangat tendensius dan tidak berdasarkan basis perjuangan buruh secara murni. Perkataan yang dimaksud saat Presiden KSPI Said Iqbal mengatakan pihaknya tidak ingin memiih Jokowi, si bapak upah murah.

Menurut Poempida, dalam sejarah Jakarta hanya Jokowi yang berani dan punya nyali menaikan upah buruh sampai 48,33% di tahun 2013.

“Ini tidak pernah terjadi sebelumnya walau Jakarta pernah dipimpin oleh mantan-mantan Jenderal,” terang Poempida.

Berdasarkan data UMP DKI yang dimilikinya dia mengklaim jelas terjadi kenaikan signifikan di tahun 2013 dan 2014 pada masa Jokowi memimpin Jakarta. (Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya