Muzani Gerindra: Menteri Hanya Penasihat, Tidak Mengganggu Tugas

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani yakin para menteri dan kepala daerah sudah tahu tugas dan kewajibannya.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 03 Jun 2014, 18:06 WIB
Penyerahan tanda kesepakatan oleh Sekejan Gerinda Ahmad Muzani (kiri) dan Sekjen PKS Taufik Ridho, Sabtu (17/5/2014) (liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta menteri dan kepala daerah yang sibuk dengan urusan partai politik menjelang kampanye pilpres, mundur dari jabatannya. Pernyataan itu disampaikan SBY pada pengarahan jelang Pilpres 2014 di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani menyambut baik pernyataan itu. Tapi, dia yakin para menteri dan kepala daerah sudah tahu tugas dan kewajibannya.

"Itu bagus dan cukup fair. Kalau ada menteri dan kepala daerah yang mendukung, yang penting pelayanan ke masyarakat baik," kata Muzani di Ballroom Hotel Four Season, Jakarta Selatan, Selasa (3/6/2014).

Khusus kubu Prabowo-Hatta, kata Muzani, para menteri yang bergabung dengan tim pemenangan hanya di posisikan sebagai penasihat. Sehingga dinilai tidak akan banyak mengganggu tugas mereka sebagai menteri.

"Mereka kan hanya penasihat. Dan itu sudah on the track. Jadi tidak mengganggu," tandasnya.

Di dalam tim kampanye pasangan capres-cawapres nomor urut 1, terdapat Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Menteri Kelautan dan Perikanan Syarif Cicip Sutardjo, Menko Kesra Agung Laksono dan MenPAN Azwar Abubakar.

Sebelumnya saat pidato di Sentul International Convention Center, SBY mengatakan, "Pasti banyak yang cuti untuk berkampanye. Boleh, tak dilarang, tapi utamakan tugas pokok untuk mengelola dan menjalankan pemerintahan." (Mvi)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya