Liputan6.com, Tokyo: Pelatih Jepang, Alberto Zaccheroni dan para pemainnya tidak mengenal kata menyerah untuk memotivasi mereka tampil di Piala Dunia 2014. Oleh karenanya, mereka selalu bisa bangkit ketika sudah dalam kondisi tertinggal oleh lawannya.
Ya, Blue Samurai memiliki sejarah hampir selalu dapat membalikan keadaan disaat sudah tertinggal. Terakhir, Shinji Kagawa dan kawan-kawan bangkit saat melawan Kosta Rika dalam uji coba di Florida, 2 Juni silam.
Mereka tertinggal 0-1 di menit ke-31 akibat gol Bryan Ruiz. Namun di babak kedua, anak-anak asuh Zaccheroni bangkit dan menang 3-1 berkat gol Yasuhito Endo (60), Shinji Kagawa (80) dan Yoichiro Kakitani (90+2).
"Kami memiliki konsep tim yang solid. Kami memiliki identitas dan karakter tim yang jelas. Dan faktor-faktor itu merupakan kekuatan kami yang tidak hilang karena akibat tertinggal satu gol," kata Zaccheroni seperti dilansir NDTV Sports.
"Ketika kami memberi lawan gol pertama, maka mereka (lawan) pasti akan bermain lebih bertahan. Yang penting adalah kami dapat memperbaiki, mengapa kami bisa kecolongan gol pertama. Jika kami menyadari kesalahannya maka kami akan meningkatkan permainan," sambungnya.
Prestasi tertinggi Jepang di Piala Dunia adalah tampil hingga babak 16 besar, yakni tahun 2002 (Korsel-Jepang) dan 2010 (Afrika Selatan). Namun di Brasil nanti, Jepang berharap bisa mencapai level yang lebih tinggi lagi.
Prestasi tertinggi Jepang di Piala Dunia adalah tampil hingga babak 16 besar, yakni tahun 2002 (Korsel-Jepang) dan 2010 (Afrika Selatan). Namun di Brasil nanti, Jepang berharap bisa mencapai level yang lebih tinggi lagi.
Di Piala Dunia tahun ini, Jepang berada di Grup C bersama Kolombia, Yunani dan Pantai Gading. Apabila melihat peta kekuatan masing-masing tim, maka Jepang memiliki kesempatan yang sama besar dengan lain untuk bisa lolos ke babak berikut.
Jepang Optimistis Raih Prestasi Gemilang di Brasil
"Kami memiliki konsep tim yang solid," kata Zaccheroni.
diperbarui 04 Jun 2014, 13:07 WIBTimnas Jepang berfoto sebelum laga persahabatan internasional melawan Serbia di Nagai Stadium, Osaka, 7 April 2010. Jepang kalah 0-3. AFP PHOTO / Kazuhiro NOGI
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
27 Ribu Personel Gabungan Jaga Pilkada Serentak 2024 di Banten
Wamen Dikti Saintek Stella Christie Ingatkan Gen Z Konsekuensi Abaikan Etika Saat Menggunakan AI
Mengapa Bumi Tampak Datar Meski Berbentuk Bulat?
Link Live Streaming Liga Champions Bayern Munchen vs PSG, Sebentar Lagi Tayang di SCTV dan Vidio
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 27 November 2024
Gugatan Praperadilan Ditolak, Kejagung Lanjutkan Penyidikan Tom Lembong
Aksi 4 Polisi Jalan Kaki 3 Hari Demi Kawal Distribusi Logistik Pilkada di Banggai Terpencil
Menyambut Kematian dengan Gembira Tanpa Takut, Gus Baha Kisahkan Para Ulama
Ungkap Persoalan Zonasi PPDB, Mendikdasmen: Semoga 2024-2025 Bisa Terapkan Sistem Baru
Fakta Unik Juhu Singkah, Kuliner Kalimantan Terbuat dari Rotan
Kisah Delle Lumba-Lumba Laut Baltik yang Hobi Berbicara Sendiri
Bolehkah Terima Amplop Serangan Fajar Pilkada 2024? Buya Yahya Menjawab