Liputan6.com, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan ada sejumlah pihak yang berupaya merayu perwira aktif TNI maupun Polri untuk mendukung pasangan capres-cawapres pada Pilpres 2014. Ia menyampaikan hal tersebut di Kantor Kementerian Pertahanan pada Senin 2 Juni lalu.
Namun, Panglima TNI Jenderal Moeldoko langsung menepis pernyataan SBY tersebut. Ia menegaskan, jajarannya tetap netral pada Pilpres 9 Juli mendatang.
"Saya sudah tegaskan, seluruh jajaran TNI harus netral dan tidak ditarik-tarik ke dalam kancah politik," tegas Moeldoko di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (5/6/2014).
Kedatangan Moeldoko ke DPR adalah untuk menghadiri rapat kerja bersama Komisi I DPR dan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Rapat tersebut beragendakan pembahasan anggaran pada 2015 dan masalah tapal batas Indonesia-Malaysia di Tanjung Datuk.
"Lebih ke masalah anggaran TNI untuk tahun 2015 dan masalah Tanjung Datuk," jelas Moeldoko.
Sebelumnya, SBY mengatakan informasi yang diterima menyatakan adanya sejumlah upaya pihak-pihak tertentu untuk menarik sejumlah perwira tinggi TNI mendukung pasangan capres-cawapres tertentu. Takut info tersebut menimbulkan fitnah, SBY pun meminta agar kabar itu segera diklarifikasi kebenarannya.
"Ketika saya mendapatkan info itu, saya minta dikonfirmasi, jangan-jangan itu fitnah saja. Saya anti-fitnah, banyak di negeri ini yang melakukan fitnah," ujar SBY.
Hasil konfirmasi itu ternyata benar. Bahkan, pihak-pihak tersebut merayu para perwira tinggi TNI dengan mengatakan untuk tidak perlu mengikuti arahan dari SBY.
"Informasi yang telah dikonfirmasikan mengatakan ada pihak-pihak yang menarik-narik sejumlah perwira tinggi untuk berpihak pada yang didukungnya, bahkan ditambahkan tidak perlu mendengar presiden kalian, itu kapal karam, mau tenggelam, sebentar lagi berhenti, mau selesai deh. Lebih baik cari kapal yang mau berlayar dan matahari terbit," jelas SBY.
Dalam UU Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang sudah diuji oleh Mahkamah Konstitusi, disebutkan anggota TNI dan Polri tetap tak boleh menggunakan hak pilihnya dalam Pilpres 9 Juli mendatang. (Sss)
Panglima: TNI Harus Netral, Jangan Ditarik ke Ranah Politik
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menepis pernyataan SBY dan memastikan jajarannya tetap netral pada Pilpres 9 Juli mendatang.
diperbarui 05 Jun 2014, 11:43 WIBKepala Staf TNI AD Jenderal Moeldoko menegaskan, melalui MoU ini kedua pihak sepakat akan merumuskan teknis dan operasional pelaksanaan di lapangan yang berkaitan perdagangan dan perlindungan konsumen dengan membentuk tim sesuai pedoman kerjasama ini.(Lip
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
350 Quote Lari Inspiratif untuk Memotivasi Pelari Agar Lebih Semangat
Daftar Pemain dan Karakter Cast Series True Stalker yang Tayang di Vidio
Rupiah Perkasa terhadap Dolar AS Hari Ini 28 November 2024
Cara Menyembuhkan Radang Tenggorokan: Panduan Lengkap dan Efektif
70 Ribu UMKM Siap Dihapus Utangnya, Jumlah Bakal Bertambah
BTN Salurkan Kredit Rp356,1 T di Kuartal III-2024, Ditopang KPR dan DPK yang di Atas Rata-Rata Nasional
350 Quote Laut yang Menginspirasi dan Menenangkan, Jadi Motivasi Hidup
PDIP Ungkap Kecurangan Kubu Bobby Nasution di Pilkada Sumut 2024
Cara Memancing Cacing Kremi Keluar: Panduan Lengkap Mengatasi Infeksi
Ampuh Hilangkan Karat Tabung Gas di Lantai Keramik dengan Satu Bahan Saja
Serangan Rusia Picu 1 Juta Warga Ukraina Terputus Aliran Listrik, Musim Dingin Kian Berat Sejak Awal Perang
7 Pernyataan KPU RI Usai Penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024, Sebut Berjalan Sukses