Veteran perang D-Day Inggris, Paul Butler (kiri) berjalan melintasi coretan dinding di sekitar pantai Normandia, Perancis, (4/6/2014). (REUTERS/Toby Melville)
Para veteran perang D-Day mulai berdatangan di Normandia, Perancis, (4/6/2014). Mereka akan ikut memperingati aksi invasi terbesar yang dikenal dengan sebutan "The Longest Day", atau "hari terpanjang". (REUTERS/Chris Helgren)
Beberapa koleksi kendaraan eks Perang Dunia II dipamerkan saat peringatan 70 tahun pendaratan Normandia di pusat Sainte-Mere-Eglise, (2/6/2014). (REUTERS/Regis Duvignau)
Salah satu veteran Perang Dunia II, berpose di pusat Sainte-Mere-Eglise, di pantai Normandia, Perancis, (2/6/2014). Para pemimpin dunia dijadwalkan hadir dalam upacara peringatan 70 tahun pendaratan D-Day. (REUTERS/Regis Duvignau)
Salah satu veteran Perang Dunia II dari AS, Jack W. Schlegel (tengah), berpose bersama dua pemuda Inggris, Cameron Stevens (kanan) dan Joe Newton di Sainte-Marie-du-Mont, (3/6/2014). (REUTERS/Pascal Rossignol)
Foto yang diambil pada 6 Juni 1944 silam menggambarkan tentara sekutu turun di pantai Normandia, Perancis untuk sebuah operasi militer yang dikenal dengan sebutan "D-Day". (REUTERS/National Archives of Canada)
70 tahun berselang, zona pendaratan tentara sekutu turun di pantai Normandia, Perancis telah menjadi tempat wisata. Tampak wisatawan berjalan di tempat yang pernah dilewati tank tentara sekutu di Normandia, (23/8/2013). (REUTERS/Chris Helgren)
Pasukan Kanada terlihat berpatroli di sepanjang Rue Saint-Pierre, Caen yang hancur pada Juli 1944 silam. (REUTERS/National Archives of Canada)
Kini, sepanjang Rue Saint-Pierre, Caen menjadi salah satu pusat perbelanjaan di Perancis. Tampak beberapa wisatawan berjalan di daerah yang pernah hancur lebur setelah pendaratan D - Day , (23/8/2013). (REUTERS/Chris Helgren)
Liputan6.com, Jakarta Veteran perang D-Day Inggris, Paul Butler (kiri) melintasi mural di sekitar pantai Normandia, Perancis, (4/6/2014). (REUTERS/Toby Melville)