Liputan6.com, Hailey (Idaho) Masih banyak teka-teki yang melingkupi kejadian pembebasan tentara AS yang menghilang hampir 5 tahun lamanya di Afghanistan. Ada yang melihatnya sebagai pahlawan, walaupun banyak juga yang menudingnya sebagai pengkhianat.
Suatu rencana perayaan selamat datang untuk Sersan Bowe Bergdahl di Hailey, kampung halamannya di negara bagian Idaho, telah dibatalkan karena kekhawatiran tentang keamanan. Rencana perayaan selamat datang ini memicu banjir telepon dan surel yang berisi kemarahan. Demikian kabar yang dilansir dari The Telegraph, Kamis (5/10/2014)
Advertisement
Keputusan pembatalan ini muncul setelah para anggota Kongres AS mendapatkan penjelasan dari Departemen Luar Negeri, Pentagon dan agen intelijen tentang segala sesuatu terkait penukaran tahanan yang mengarah kepada pembebasan Bergdahl oleh Taliban.
Heather Dawson, pemuka kota Hailey, mengatakan bahwa acara ini dibatalkan karena kota itu tidak mampu menangani jumlah orang yang diperkirakan akan datang. Walikota Hailey, Fritz Haemmerle, mengatakan bahwa kepala kepolisian memahami jenis-jenis orang yang mengancam untuk datang dan melakukan protes tentang hal ini.
“Kota kecil ini berpenduduk 8.000 orang. Tidak usahlah kami cari-cari masalah,” ujarnya kepada harian Los Angeles Times.
Sementara itu, upaya pemerintahan Obama untuk menenangkan suasana melalui serangkaian musyawarah rahasia dengan para anggota senior wakil rakyat telah kandas.
Ada kecemasan bahwa lima anggota Taliban yang baru dibebaskan dari tempat tahanan di Teluk Guantanamo -- untuk menebus Bergdahl -- akan kembali memerangi AS.
Anggota senat Susan Collins, Republikan dari negara bagian Maine, dan seorang anggota Komite Senat Bidang Intelijen, mengatakan bahwa para pejabat telah mengakui betapa berbahayanya lima tahanan yang ditukarkan dengan Sersan Bergdahl itu.
Ujarnya, “Setelah penahanan mereka di Qatar, para tahanan itu bisa pergi ke mana saja. Masing-masing tahanan mempunyai catatan yang menyeramkan, sehingga menimbulkan pertanyaan kenapa mereka dibebaskan. Para anggota Taliban ini amat sangat berbahaya dan mereka merupakan ancaman untuk negara.”
Di sisi lain, tuduhan tentang adanya beberapa tentara AS yang tewas selagi berusaha menyelamatkan Sersan Bergdahl dibantah oleh Menteri Pertahanan AS, Chuck Hagel.
“Sebelum kita mendapatkan faktanya, sebelum kita mempelajari semua keadaannya, janganlah menduga-duga karena tidaklah adil bagi Bergdahl dan keluarganya. Tidak begitu caranya di AS. Kita hanya bicara fakta,” katanya. (Ein)