Studi: Pekerjaan Bukan Faktor Utama Pemicu Stres

Penelitian dari Pennsylvania State University membuktikan, tingkat stres pria dan wanita justru lebih tinggi saat sedang bekerja

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 06 Jun 2014, 07:00 WIB
Siapa yang senang jika berada dalam keadaan stres atau cemas? Selain mengganggu, kondisi ini bisa berdampak buat kesehatan.

Liputan6.com, New York - Sebagian besar orang menyalahkan pekerjaannya saat merasa tertekan di kantor maupun di rumah. Jangan salah, sebuah penelitian dari Pennsylvania State University membuktikan, tingkat stres pria dan wanita justru lebih tinggi saat berada di rumah daripada di tempat kerja.

Seperti dikutip dari Inc.com, Jumat (5/6/2014), para peneliti menganalisa 122 pegawai berusia di atas 18 tahun dan mengukur tingkat stresnya.

Hasilnya cukup mengejutkan, saat berada di kantor, tingkat stres justru lebih rendah dibandingkan saat berada di rumah tanpa mengerjakan apapun.

"Bahkan ada sejumlah riset dalam beberapa tahun yang menunjukkan bahwa bekerja baik untuk Anda. Orang-orang yang bekerja memiliki kesehatan fisik dan mental yang lebih baik dibandingkan mereka yang menganggur," ungkap Profesor Pennsylvania State University Sarah Damaske.

Berikut tiga alasan pekerjaan bukan faktor utama pemicu stres:

1. Bekerja dapat memberikan kepuasan pribadi

Dalam Penelitian tersebut, sejumlah wanita dengan berbagai profesi mulai dari manajer hingga kasir toko merasa puas dengan pekerjaannya. Artinya pekerjaan tidak membuat para wanita merasa tertekan.

2. Bekerja membuat perasaan lebih dihargai

Sebagian besar orang dihargai karena pekerjaannya. Saat dewasa, pekerjaan Anda justru merupakan pencetak pujian dan apresiasi dari orang lain.

3. Bekerja di rumah monoton dan berulang

Bagi wanita yang menganggur dan memilih mengurus rumah tangga, itu justru akan lebih membosankan. Pemandangan yang sama dan pekerjaan yang sama justru akan menjadi pemicu utama stres. (Sis/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya