Liputan6.com, Jakarta - Anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa)di Jakarta Pusat diduga mendatangi warga dan mengarahkan pilihan kepada capres cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Melihat hal itu, juru bicara Prabowo-Hatta, Sudrajat mengatakan hal itu merupakan bagian dari kampanye hitam dan sudah biasa terjadi.
Mantan Kepala Pusat Penerangan TNI itu mengatakan, sejak awal Panglima TNI Jenderal Moeldoko sudah memberikan instruksi kepada seluruh perwira dan prajurit untuk bersikap netral dalam pemilu. Jika terbuktipun akan ditindak tegas.
"Saya kira TNI yang saya tahu perwiranya sampai prajuritnya sudah diberi instruksi oleh Panglima sudah sampai ke jajaran bawah. Jadi isu-isu itu tidak tepat. Bahkan Panglima TNI sendiri mengatakan kalau ada penyimpangan yang terjadi dari prajurit TNI maka akan diberi tindakan tegas," ujar Sudrajat di Rumah Polonia, Jakarta Timur, Kamis (5/6/2014).
Purnawirawan jenderal bintang 2 itu mengatakan, isu itu merupakan hal sudah biasa terjadi. Rumor itu sudah terjadi sejak Pemilu 2004 dan 2009. Bahkan, babinsa dianggap ikut berpihak pada salah satu calon dan mengajak rakyat.
"Nah isu itu terus dikembangkan dan ini adalah memang apa ya klise, selalu dibuat menjelang pilpres apalagi kalau kandidatnya tinggal 2 sepeti ini," jelasnya.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Tiongkok itu meyakini, banyaknya purnawirawan di belakang kedua calon tidak mempengaruhi adanya kejadian itu. Menurutnya mereka saat ini sudah menjadi masyarakat sipil.
"Mereka tidak punya kekuatan dan tidak punya pengaruh apa pun pada militer efektif termasuk jajaran rendah dan mereka tidak pnya kewenangan komando. Sy yakin pensiunan ini rasa integrasi tidak menarik adiknya atau generasi berikutnya yang ada di jajaran TNI," ungkapnya.
Sudrajat yakin sikap TNI akan tetap netral. Karena dia juga yang mendidik dan berjuang mewujudkan undang-undang TNI netral. Dalam undang-undang TNI profesional tidak berpolitik dan tidak berbisnis.
"Saya yakin tidak ada. Andai kata ada, buktikan, tangkap, laporkan. Dan saya yakin Panglima TNI akan ambil tindakan tegas," tandas Sudrajat.
Jubir Prabowo-Hatta: Dukungan Babinsa Isu Klise
Rumor itu sudah terjadi sejak Pemilu 2004 dan 2009. Bahkan, babinsa dianggap ikut berpihak pada salah satu calon dan mengajak rakyat.
diperbarui 05 Jun 2014, 22:12 WIBIlustrasi Prabowo-Hatta (Liputan6.com/Andri Wiranuari)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Mudah agar Aktivitas Sehari-hari Bernilai Amal Saleh, Berbuah Rahmat Allah Kata UAH
Antisipasi Banjir Lahar Dingin Gunung Lewotobi, Basarnas Buat Jalur Evakuasi
Cara Mengatasi Bau Mulut: Panduan Lengkap untuk Napas Segar
Mengenal Trem di Masa Batavia, Moda Transportasi Warga Ibu Kota Tempo Dulu
Astronom Berhasil Potret Bintang di Luar Galaksi untuk Pertama Kalinya
1 Amalan yang Paling Mendekatkan Perempuan ke Surga, Kata Ustadz Adi Hidayat
Momen Prabowo Subianto Beri Anugerah Guru Hebat Indonesia 2024 pada Mbah Guru Matematika dan Pendiri Gubuk Baca
Pilkada Lampung 2024, Ini Kata Pengamat Hukum
Ketika KH Saifuddin Zuhri Ketahuan Menggunjing Mbah Mangli, Karomah Wali
Terganjal Persyaratan D4 dan S1, Nasib 249 Ribu Guru Non-ASN di Indonesia Terancam Tak Dapat Tunjangan Sertifikasi
Prabowo Subianto: Kita Harus Jaga Uang Rakyat
Mengenal ENIAC Komputer Pertama di Dunia