IHSG Masuk Masa Konsolidasi, Lirik Tujuh Saham Pilihan

Saham-saham berkapitalisasi besar masih menjadi saham pilihan jelang akhir pekan.

oleh Agustina Melani diperbarui 06 Jun 2014, 07:20 WIB
IHSG (ANTARA Foto)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dinilai dalam masa konsolidasi dengan potensi menguat lebih besar dibandingkan melemah. Pelaku pasar menunggu IHSG break di atas resistance 4.980.

Analis PT HD Capital Tbk, Yuganur Widjanarko mengatakan, di tengah aksi jual minor akibat pelemahan rupiah dan defisit perdagangan sebenarnya sudah terdiskon dalam pergerakan harga sebelumnya.

"Pelaku pasar menunggu IHSG break di atas resistance trading range minor di 4.980 untuk bergerak kembali di atas 5.000," kata Yuganur, dalam ulasannya, Jumat (6/6/2014).

Yuganur memproyeksikan, IHSG berada di kisaran support 4.861-4.784 dan kisaran resistance 5.020-5.070-5.120.

Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya menuturkan, IHSG berada di masa konsolidasi. "Rentang pergerakan dari area support 4.912 menuju resistance 5.002 dengan potensi menguat ," ujar William.

Ia mengatakan, bila IHSG terjadi koreksi. Hal itu masih wajar, dan dapat dimanfaatkan pelaku pasar untuk melakukan akumulasi pembelian.

Rekomendasi Saham

William menuturkan, ada sejumlah saham yan dapat dicermati pelaku pasar saham pada akhir pekan ini. Saham-saham itu antara lain saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO), dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).

Sedangkan Yuganur memilih saham PGAS, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Indika Energy Tbk (INDY). "Rekomendasi beli untuk empat saham itu," ujar Yuganur

Rekomendasi Teknikal

Yuganur memilih saham PGAS mengingat koreksi cukup tajam dari high Rp 5.800 hingga low di Rp 5.120 dalam sepekan memicu aksi bargaian hunting untuk meredakan efek penurunan lagi.

"Cukup menarik saham PGAS untuk akumulasi di zona oversold harian dengan skenario reli membentuk upward retracement ke Rp 5.550," kata Yuganur.

Yuganur merekomendasi beli dengan trading target Rp 5.550. Pelaku pasar dapat memilih saham ini dengan entry (1) Rp 5.250, entry (2) Rp 5.185, dan cut loss point Rp 5.150. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya