Tokoh PPP Minta SDA Nonaktif dari Ketum

Hal ini menyusul status SDA yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

oleh Taufiqurrohman diperbarui 06 Jun 2014, 06:36 WIB
Orasi politik yang disampaikan Suryadharma Ali disambut hangat oleh para massa dan simpatisan PPP yang hadir dalam kampanye umum terbuka di Tugu Proklamasi Jakarta

Liputan6.com, Jakarta - Desakan agar Suryadharma Ali (SDA) nonaktif dari kursi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) terus menguat. Hal ini menyusul status SDA yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Tokoh PPP Mudrick M Sangidoe menyerukan SDA nonaktif dari jabatan ketua umum demi kemaslahatan partai Kabah. Mudrick secara pribadi mengaku prihatin atas kasus hukum yang menimpa koleganya tersebut. Namun, ia juga tak ingin PPP turut tersandera dengan kasus yang menimpa SDA.

"Seperti rekan-rekan di DPP, sebetulnya kita tidak enak hati untuk menyampaikannya. Namun, demi kebaikan PPP sebaiknya SDA nonaktif dari ketua umum," kata Mudrick kepada

Dia pun sepakat dengan pernyataan Majelis Pakar dan Majelis Pertimbangan PPP yang memberi kesempatan kepada SDA untuk melakukan pembelaan hukum dan terlepas dari beban tugas di partai. Selain itu, konstituen yang selama ini setia memilih PPP harus dihormati dan dihargai.

"Mereka yang memberikan kepercayaan kepada PPP dalam setiap pemilu harus dihargai,” urainya.

Mengenai dukungan PPP kepada Prabowo-Hatta, Mudrick memastikan tidak terpengaruh dengan kasus yang menimpa SDA. Dia menegaskan, tuntutan nonaktif kepada SDA murni untuk merevitalisasi internal PPP.

Sementara, untuk pemenangan Pilpres merupakan tanggungjawab bersama partai koalisi. "Jadi PPP tetap solid dukung Prabowo-Hatta. Mengenai SDA, itu masalah internal," tegas Mudrick.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya