Liputan6.com, Bengkulu - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamzah meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya Provinsi Bengkulu atas pernyataannya yang ingin keluar dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Pernyataan gubernur ingin membuat negara sendiri dan memerdekakan Bengkulu itu disampaikan dalam seminar kebangsaan yang dilaksanakan MPR RI 31 Mei lalu.
"Saya sebagai Gubernur Bengkulu menyatakan bahwa pernyataan saya ingin merdeka tersebut adalah spontan dan tidak ada dalam naskah pidato," ujar Junaidi dalam konfrensi pers di Balai Raya Semarak, Bengkulu, Kamis (5/6/2014).
Tidak ada tendensi apapun, kata Junaidi. Tujuannya semata-mata hanya untuk meminta pemerintah pusat agar lebih memperhatikan pembangunan di Provinsi Bengkulu.
NKRI kata Junaidi adalah harga mati dan dia siap mempertahankan hal tersebut dengan sepenuh jiwa raganya.
"Saya sudah menjelaskan hal ini di depan sidang Paripurna DPRD Provinsi Bengkulu hari ini dan di depan para pimpinan fraksi," lanjutnya.
Gubernur juga memohon maaf kepada masyarakat Provinsi Bengkulu yang menganggap dirinya terlalu berani menyatakan merdeka dan keluar dari NKRI.
"Saya memohon maaf kepada masyarakat, dan meminta kepada semua pihak agar bisa memaklumi," tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur Junaidi Hamzah dalam pidato paripurna DPRD Provinsi Bengkulu melakukan klarifikasi terkait pernyataan ingin merdeka. Namun klarifikasi itu diinterupsi ketua Fraksi Perjuangan Rakyat Khairul Anwar.
"Interupsi pimpinan, agenda paripurna kita adalah mendengarkan laporan hasil pemeriksaan oleh BPK RI. Klarifikasi gubernur harus melalui mekanisme dan diagendakan lain waktu saja," ujar Khairul dalam sidang yang dipimpin ketua DPRD Kurnia Utama.
Namun pimpinan sidang tetap memberikan waktu kepada gubernur untuk berbicara. "Silahkan kita hormati keinginan gubernur," ujar Kurnia.
Nyatakan Ingin Merdeka, Gubernur Bengkulu Minta Maaf
Pernyataan gubernur ingin membuat negara sendiri dan memerdekakan Bengkulu itu disampaikan dalam seminar kebangsaan yang dilaksanakan MPR RI
diperbarui 06 Jun 2014, 04:00 WIB(Liputan6.com/ Yuliardi Hardjo Putro)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Penyelamatan Dramatis Pria di Bogor Terjebak Banjir di Atap Rumah
Tips Memperlambat Putaran Meteran Air: Panduan Lengkap 2024
Liga Champions: Bek Terlupakan Jadi Kartu Terakhir Arsenal pada Misi Krusial di Markas Sporting CP
Pelestarian Kebudayaan Dinilai Lebih Mudah dengan Memanfaatkan Teknologi
7 Tips Lolos Psikotes untuk Fresh Graduate, Begini Strategi dan Simulasinya
PPEPP Adalah Singkatan dari: Komponen Utama, Manfaat, dan Tantangan Implementasi
13 Tahun Aturan Upah Minimum Berubah Terus, Apindo: Kami Kecewa!
FPCI Kembali Gelar CIFP 2024, 7.500 Orang Sudah Mendaftar
Bacaan Dzikir Nabi Yunus AS saat Berada di Perut Paus, Dikisahkan Ustadz Adi Hidayat
Meiska Masuk Nominasi IMA Awards 2024, Siap Hadirkan Kejutan di 2025
Risk and Governance Summit 2024, OJK Dorong Penguatan Governansi Sektor Keuangan Menuju Indonesia Emas
Indonesia Masters 2025 Digelar Januari, Ini Daftar Harga Tiketnya