Liputan6.com, Jakarta - Penunjukan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri mendapat respons positif dari sejumlah pihak, tak terkecuali komunitas jawara Banten. Perwira tinggi Polri itu dikenal memiliki hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat.
Listyo Sigit Prabowo disebut memiliki kiprah penting dalam menyatukan jawara Banten dari berbagai perguruan silat lewat wadah yang diberi nama Tapak Karuhun.
Advertisement
Ketua Umum Perguruan Pencak Silat Banten, Yadi Sugiadi mengatakan, Tapak Karuhun Banten merupakan ide Listyo Sigit saat menjabat sebagai Kapolda Banten pada periode 2016-2018. Menurut dia, saat itu Sigit ingin melestarikan budaya dan mengangkat sejarah Banten.
"Beliau waktu menjabat Kapolda Banten bertemu banyak ulama dan jawara. Beliau menanyakan mengenai budaya dan ingin merangkul seluruh elemen yang ada," kata Yadi kepada wartawan belum lama ini.
Ketua Umum DPP Perguruan Pencak Silat Terumbu Banten ini awalnya pesimistis Sigit mampu menyatukan ratusan perguruan pencak silat, jika melihat latar belakangnya yang berbeda. Apalagi setiap perguruan memiliki ego dan merasa paling hebat.
"Tapi dengan tekad beliau ternyata bisa menyingkirkan masing-masing ego tanpa adanya konflik," ujar Yadi.
Di mata Yadi, Sigit merupakan sosok pemersatu golongan. Bahkan secara pribadi, Sigit tidak mengenal sekat antara masyarakat dan pejabat.
“Saya sangat bangga pada Pak Sigit. Beliau sebenarnya lebih dengan rakyat biasa. Kegiatan apapun dan sekecil apapun jika diundang masyarakat pasti beliau hadir. Beliau mau berteman dan sangat menghargai masyarakat,” terangnya.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Cerita Terselenggaranya Tapak Karuhun Banten
Cerita yang sama juga diungkapkan TB Arif Hidayat, Ketua DPW TTKKDH Cimande Kabupaten Serang. Sekedar diketahui, TTKKDH Cimande, Terumbu, dan Bandrong merupakan tiga perguruan pencak silat terbesar di Banten.
TB Arif bercerita mengenai awal mula terselenggaranya Tapak Karuhun Banten. Saat itu, dia berbicara dengan Sigit mengenai situasi dan kondisi perguruan pencak silat di Banten. Dia meminta Sigit untuk merangkul ulama dan jawara agar situasi keamanan dan ketertiban masyarakat Banten dapat terkendali.
"Hanya butuh waktu tiga bulan menyatukan semua perguruan di Banten dan itu tidak mudah. Tapi Alhamdulilah akhirnya bisa terlaksana dan berhasil dapat rekor MURI," ungkapnya.
Menurut dia, dengan adanya Tapak Karuhun Banten, banyak perguruan silat yang dulunya sudah tidak aktif bangkit lagi hingga saat ini. "Luar biasa sekali beliau. Banyak perguruan kecil yang bangkit kembali usai perhelatan akbar Tapak Karuhun Banten," tandasnya.
Sosok Sigit di mata TB Arif adalah pendiam namun sangat responsif dan komunikatif. "Beliau itu pendiam tapi pendengar. Setiap masukan dari siapapun diperhatikan dan catat. Dan hebatnya lagi kalau masukan itu bagus atau baik, pasti dijalankan," katanya.
Seperti diketahui, sekitar 3.000 lebih jawara dan pendekar se-Banten berkumpul di alun-alun barat Kota Serang, Banten pada November 2017 lalu. Mereka menampilkan atraksi debus kolosal yang disebut Tapak Karuhun Banten. Kegiatan ini berhasil memecahkan rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI).
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengajukan nama Kepala Bareskrim Polri, Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai calon tunggal Kapolri ke DPR RI pada Rabu, 13 Januari 2021. Listyo akan menggantikan Jenderal Idham Azis yang memasuki masa pensiun pada 1 Februari 2021.
Advertisement