Amien Rais Jatuhkan Soeharto, Prabowo Malah Mau Jadikan Pahlawan

Calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto akan menjadikan Presiden ke-2 RI Soeharto sebagai pahlawan nasional.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 06 Jun 2014, 18:28 WIB

Liputan6.com, Jakarta - Calon presiden nomor urut 1 Prabowo Subianto akan menjadikan Presiden ke-2 RI Soeharto sebagai pahlawan nasional. Padahal, salah satu yang ikut menjatuhkan Soeharto pada 1998, Amien Rais bergabung dalam barisan pendukung Prabowo-Hatta.

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan (KontraS), Haris Azhar mengungkap, Amien adalah salah satu tokoh di balik lengsernya Soeharto pada 1998. Amien, adalah tokoh yang paling lantang mendesak Soeharto turun, dan ikut berdemo dengan mahasiswa.

"Kok sekarang berkoalisi dengan Prabowo yang mau menjadikan Soeharto sebagai pahlawan. Buat saya picik sekali kalau menjadikan Orde Baru sebagai rujukan kenyamanan bangsa karena ukurannya bukan sekadar harga-harga stabil tapi ada banyak aspek lainnya. Misal soal kemanusiaan, dahulu banyak kejahatan kemanusiaan. Bagi yang rindu Orba mereka tidak mengamalkan sila kedua Pancasila," tutur Haris dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Janji Prabowo menjadi Soeharto sebagai pahlawan pun dinilainya menunjukan sikap ambigu sang mantan Danjen Kopassus tersebut.

"Pernyataan Prabowo bahwa akan menjadikan Soeharto sebagai pahlawan berarti, pertama, sikap ini ambigu karena diberbagai pernyataan lain Prabowo menyatakan dia melakukan sejumlah tindakan pada 1998 karena atas perintah Soeharto. Loh sekarang malah mau menjadikannya sebagai Pahlawan," kata.

Kedua, kata Haris, ada TAP MPR untuk memeriksa Soeharto dan kroni-kroninya. Dan hal ini belum tuntas, salah satunya karena Soeharto telah meninggal. "Tapi yang pasti kroni-kroninya belum diperiksa. Seharusnya upaya pemeriksaan ini yang dilakukan. Bukan justru menjadikan pahlawan," ujar dia.

Semua, sambung Haris, harusnya menyadari bahwa ada banyak warga negara yang menderita karena ulah Orba. Banyak perampasan tanah, dan korupsi yang merajalela hari ini bukan tanpa sejarah. Ini awalnya dari zaman Orde Baru.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya