Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri menilai penyebab aksi penyelundupan marak di dalam negeri disebabkan adanya perbedaan harga barang antara dalam dan luar negeri yang besar.
Chatib mengatakan, aksi penyelundupan dilakukan untuk mengejar keuntungan. "Kalau harga sama dengan Indonesia mereka nggak perlu menyelundup karena nggak ada keuntungannya buat dia," kata Chatib, di Kantor Kementerian Keuangan, Jumat (6/6/2014).
Dia mengaku, penyelundupan dilakukan juga akibat faktor risiko. Jika penyelundupan berisiko lebih kecil dari manfaat yang didapat maka penyelundupan akan terus berlangsung.
"Kalau dia melakukan aktifitas legalkan resikonya, selama risiko mahal dibandingkan dengan manfaatnya diperoleh itu nggak akan menyelundup, kalau manfaatnya besar mereka nggak berani menyelundup," tutur dia.
Sedangkan barang yang diselundupkan, adalah barang yang harganya signifkan. Seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan tekstil dari China.
"Barang yang harganya dengan domestik signifikan. Kalau BBM karena harganya tinggi (di luar negeri), tekstil china, pakaian bekas. Semakin tinggi tarif impornya, karena dilarang jadi karakter produknya begitu," pungkas dia. (Pew/Nrm)
Perbedaan Harga Jadi Pemicu Maraknya Penyelundupan
Aksi penyelundupan dilakukan untuk mengejar keuntungan.
diperbarui 06 Jun 2014, 18:37 WIB(Foto: Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Riset Brian CoC dan 4 Mahasiswa UGM Ungkap PRP Allogeneic sebagai Terapi Alternatif Penyakit Jantung
Memahami 6 Penyebab Benjolan di Leher dan Cara Ampuh Mengatasinya
Kembangkan Pariwisata di Banyuwangi, Menparekraf Bakal Luncurkan Paket Wisata 3B
Hasil MotoGP Emilia Romagna 2024: Francesco Bagnaia Pertajam Rekor, Marc Marquez Start Baris Ketiga
Pemda Mana Peraih Pengawasan Terbaik Kearsipan di Jateng?
Melihat Gelaran 12 Tahunan Gotong Taopekong, Budaya Cina Benteng di Tangerang
6 Potret Tiko Aryawardhana Ziarah ke Makam Ashraf Sinclair di Tepat Hari Ultahnya
Pelamar Harus Tahu, Cara Sanggah Seleksi CPNS 2024 sampai 22 September
Merenungkan Kegagalan ala Gus Baha
Sepakat Lanjutkan Program Strategis, Komunitas Nelayan Kalteng Optimistis Agustiar-Edy Bawa Kemajuan Nyata
2 Jenis Bedah Otak untuk Parkinson, Harapan Baru bagi Penderita yang Kesulitan Bergerak
Susi Pudjiastuti Langsung Video Call Kapten Philip Usai Bebas dari KKB Papua