Liputan6.com, Jakarta Capres Prabowo Subianto datang dan mendengar langsung dukungan 77 anggota DPD terhadap dirinya dan cawapres pendampingnya, Hatta Rajasa. Prabowo menilai, peran DPD sangat penting. Sebab, DPD paham betul masalah-masalah rakyat di akar rumput.
"Saudara mewakili rakyat di daerah kita, saudara lebih kenal dan dekat dengan rakyat. Karena itu peran saudara penting untuk awasi dan terus-menerus bantu Indonesia. Arah dan kebijakan yang diambil tidak akan tanpa masukan, saran, serta pengawasan saudara," tegas Prabowo, di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu (7/6/2014) malam.
Advertisement
Mantan Danjen Kopassus itu mengatakan, dukungan tersebut merupakan amanah yang harus dijalankan. "Atas nama pribadi dan atas nama Hatta Rajasa dan Koalisi Merah Putih, saya ucapkan terima kasih atas kehormatan yang diberikan pada kami."
"Ini adalah amanah dan kami terima sebagai penugasan, sebagai ungkapan agar kami dapat memimpin Indonesia sesuai Pancasila, UUD 1945, dan cita-cita pendiri bangsa kita," sambung Prabowo.
Pemberian dukungan ini juga mendapat apresiasi dari Ketua Dewan Pertimbangan Gerindra tersebut. Ia menilai sudah sepantasnya DPD memberikan dukungan politik, baik itu kepada pasangannya atau kepada pasangan lain.
"Atas dukungan politik yang diberikan dalam rangka kita bersama-sama jalankan tugas politik kita di Republik Indonesia. Tugas konstitusional kita untuk pilih presiden dan wapres untuk 5 tahun mendatang," ujar Prabowo.
Dalam kesempatan ini, Prabowo menegaskan, bila dirinya menjadi presiden akan menempatkan putra-putri terbaik bangsa ini di jabatan yang tepat. Sebab, percuma menjadi orang nomor 1 di Indonesia bila pejabat di bawahnya tak bekerja dengan benar.
"Kalau saya dan Pak Hatta diberi mandat, pasti kami tak bisa melakukan tugas berdua saja. Presiden dan wapres hanya pengendali pemerintahan, yang lebih utama tugas yang saya analisa bahwa harus mampu rekrut, susun suatu tim kepemimpinan nasional. The best brain of the country (otak terbaik negara)," tandas Prabowo.
Dalam deklarasi ini, hadir pula Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie, Sekjen Golkar Idrus Marham, Wakil Ketua Umum Golkar Theo L Sambuaga, Menpera sekaligus Waketum PPP Djan Faridz, Ketua DPR sekaligus anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie, dan beberapa elite partai lainnya.
