Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Nasional Relawan Keluarga Nusantara untuk pemenangan capres-cawapres Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) Muchlis Patahna mendesak kepolisian segera mengungkap motif pelemparan bom molotov ke rumah anggotanya di Yogyakarta.
"Kami mendesak polisi untuk mengusut kasus itu dalam waktu sesingkat-singkatnya, menelusuri motifnya," kata Muchlis di Jenggala Center, salah satu posko pemenangan pasangan Jokowi-JK, dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Minggu (8/6/2014).
Muchlis pun menyatakan keprihatinannya atas peristiwa itu. Dan kepada Relawan Nusantara, Muchlis mengimbau agar tidak terpancing dengan aksi-aksi provokatif. Terutama dilakukan pihak-pihak tertentu yang hanya ingin mengganggu jalannya proses demokrasi dengan cara kekerasan.
Untuk diketahui, Sabtu 7 Juni 2014 sekitar pukul 02.00 dan 03.00 WIB, rumah Koordinator Relawan Keluarga Nusantara wilayah Yogyakarta, Husen dilempar bom molotov. Menurut Husen, molotov dilemparkan lewat jendela kaca masuk di ruang belajar. Bom terbakar di lantai, namun tidak membakar isi rumah.
Adapun Relawan Keluarga Nusantara adalah bentukan Tim Pemenangan Jokowi-JK, yang merupakan unsur anggota dan pengurus Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan di seluruh Nusantara. Beberapa hari lalu, cawapres Jusuf Kalla turut menghadiri pernyataan dukungan kelompok relawan tersebut.
Sementara itu, Relawan Muda Pagaruyung menyatakan dukungan kepada pasangan Jokowi-JK di Jenggala Center, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu 8 Juni 2014. Ini menambah deretan dari generasi muda Indonesia yang aktif memberikan suara pada duet Jokowi-JK.
Revi Ketua Relawan Pemuda Pagaruyung mengatakan yang dibutuhkan rakyat saat ini adalah pemimpin yang mampu membawa perubahan. Perkumpulan pemuda asal tanah minang, kata Revi yakin bahwa pemimpin itu adalah Jokowi-JK. "Itu ada pada Jokowi-JK," seru Revi.
Mantan Ketua Umum PAN Soetrisno Bachir yang hadir pada acara itu memberikan pembekalan agar para relawan bergerak efisien, efektif, dan cepat. Seluruh relawan kata dia, harus menjelaskan dengan tegas dan taktis tentang Jokowi-JK pada masyarakat.
Menurut dia, black campaign atau kampanye hitam yang memfitnah Jokowi-JK sebagai anti-Islam adalah berbahaya. Untuk itu menjadi tugas relawan mengungkapkan fakta yang sebenarnya. "Padahal Jokowi sangat islami. Bahkan keluarga Jokowi sudah menunaikan ibadah haji, ini harus dijelaskan oleh relawan yang turun," pungkasnya.
Rumah Simpatisan <i>Dimolotov</i>, Ini Komentar Relawan Jokowi-JK
Relawan Keluarga Nusantara mendesak polisi segera mengungkap motif pelemparan bom molotov ke rumah anggotanya di Yogyakarta.
diperbarui 09 Jun 2014, 01:37 WIBIlustrasi garis polisi (Liputan6.com)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Energi & TambangKabar Buruk, Harga Emas Diramal Terus Anjlok
Berita Terbaru
Ngaku Dekat Anies, Pramono Yakin Dapat Dukungan Anak Abah
Apakah Sah Sholat Rawatib Terjeda dengan Sholat Fardhu? Ini Kata Buya Yahya
Harga Minyak Mentah Cetak Kerugian Mingguan, Dampak Banjir Pasokan
Ekspansi Pasar Global, Aion Mejeng di 3 Pameran Otomotif Internasional
Siapa Daendels Adalah: Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang Kontroversial
PKS Harap Anies juga Bersedia Temui Ridwan Kamil-Suswono
Ragam Komoditas Pertanian Hadir di Pameran Semarang Agro Expo 2024
6 Bahasa Tubuh yang Menunjukkan Seseorang Menyukaimu
Heboh, Menteri Swedia Fobia Pisang
Deretan Hoaks Terkini yang Mencatut Nama Pejabat, Simak Daftarnya
Jadwal dan Link Live Streaming MotoGP Solidaritas 2024, Sabtu 16 November 2024 di Vidio
Telaga Saat, Wisata Tersembunyi di Bogor Rekomendasi Libur Akhir Pekan