Liputan6.com, Palembang Meski tidak terlalu menonjol dari sisi wisata alam, namun kota Palembang cukup terkenal dari sisi wisata kuliner. Bukan hanya pempek yang jadi kuliner terkenal di Palembang, namun ada juga kemplang Palembang yang menjadi kuliner khas daerah yang unik.
Makanan yang berbahan ikan sungai inipun tidak hanya diminati turis lokal, namun juga disukai banyak turis mancanegara yang bertandang ke Palembang.
Advertisement
Seperti di kampung kemplang, di jalan Pipa Reja Kelurahan Pipa Reja Kecamatan Kemuning Palembang, Sumsel. Di daerah ini banyak pondokan yang menjual kemplang khas Palembang. Bahkan, para pembeli bisa melihat proses pemanggangan kemplang mentah menjadi matang.
Menurut Mariam (55), penjual kemplang yang sudah berjualan sejak tahun 2000, dalam sehari dirinya mampu memanggang 2 ribu keping kemplang mentah dan memajangnya di pondokannya untuk dijual.
"Kadang 2 ribu habis sehari, kadang kalau sepi baru habis dua hari. Tergantung pemesanan, tapi saya sudah banyak pelanggan, jadi walau penjual kemplang disini sudah ramai, saya tidak takut kalah saingan," katanya kepada Liputan6.com di kampung kemplang Palembang, Sumsel, Minggu (8/6/2014).
Kemplang mentah ia dapatkan di daerah Tebing Gerinting Palembang. Setiap hari, ia bersama anaknya memulai memanggang kemplang mentah dari pukul 08.00 WIB hingga pukul 13.00 WIB. Setelah selesai memanggang, barulah kemplang dibungkus di plastik bening dan ditambah bungkusan saos sambal.
Para pelanggannya pun beragam, ada yang memang warga Palembang, turis dari luar kota, bahkan pernah berapa kali ia dikunjungi turis luar negeri yang ingin memborong kemplang buatannya.
"Dulu pernah ada turis bule datang kemari, borong banyak bungkusan kemplang. Ada juga yang berasal dari pulau Sumatera, Jakarta, dan Jawa. Kalau warga Palembang juga banyak, ada juga yang membeli 30-40 bungkus kemplang untuk dijual lagi," lanjutnya.
Satu bungkusan besar pun dihargai Rp 15 ribu yang berisi 40 keping kemplang masak. Sedangkan bungkusan kecil berisi 15 keping kemplang masak dihargai Rp 10 ribu. Saat mendekati lebaran, pemesanannya pun bisa membludak. Bahkan, ibu dua anak ini bisa mengantongi laba Rp 1 juta per hari.
Lain lagi dengan Mulkan (60), penjual kemplang Palembang ini baru mencoba peruntungannya di Kampung Kemplang sejak 2 bulan lalu.
"Baru dua bulan ini mencoba jualan kemplang Palembang. Karena saya tidak perlu modal besar, bisa hutang ambil kemplang mentah dari agennya, nanti kalau sudah laku, bisa dibayar," paparnya.
Dalam sehari, ia bisa memanggang dan menjual 500-600 keping kemplang. Khusus ditempatnya, ia menjual tiga rasa kemplang, yaitu kemplang rasa udang, kempang rasa ikan, kemplang ikan rasa kunyit. (Ajeng Resti/Ars)