Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan presiden berlangsung satu putaran dinilai akan mendorong kembali kepercayaan investor. Apalagi kalau pemilihan umum berjalan lancar sehingga dapat mendukung investasi pada tahun politik.
Hal itu disampaikan Ekonom PT Bank Mandiri Tbk, Destry Damayanti. Ia menuturkan, untuk meningkatkan investasi pasca tahun politik maka harus didukung oleh proses pemilihan Presiden yang kondusif. "Yang ditekankan proses pemilu kalau terjadi smooth," kata Destry, di dalam outlook ekonomi Bank Mandiri, Kantor Pusat Bank Mandiri, Jakarta, Senin (9/6/2014).
Advertisement
Ia menambahkan, sebaiknya hasil pemilihan Presiden yang akan dilaksanakan pada 9 Juli 2014 juga dapat langsung menunjukkan hasil sehingga terjadi kejelasan pemerintahan baru.
"Kalau hasilnya dekatan (seimbang) serem, kalau salah satu menang aman, kalau seri akan panjang urusannya di Bawaslu, di KPU," paparnya.
Dengan hasil pemilihan Presiden yang cepat ditetapkan maka investor segera menanamkan modalnya di Indonesia. "Sehingga kepercayaan investor bisa balik, menarik dana mereka di luar untuk investasi di Indonesia. Itu akan cepat kepercayaan investor membaik," tutur Destry.
Selain itu, Destry berharap perekonomian Uni Eropa dapat kembali bangkit. Pasalnya Eropa merupakan salah satu tujuan ekspor Indonesia, sehingga ekspor Indonesia kembali membaik.
"Jujur berharap banyak stimulus dilakukan Eropa dengan suku bunga rendah ekonominya akan rebound, Eropa termasuk tujuan ekspor. Amerika dan Eropa masing-masing pasar nomor tiga dan empat tujuan ekspor. Kalau membaik ekspor Indonesia akan membaik," pungkasnya. (Pew/Ahm)