Sehari, Orang Indonesia Habiskan Waktu 3 Jam di Smartphone

Dari 189 menit waktu per hari yang dihabiskan di smartphone, 62 menit di antaranya dipakai untuk kepentingan berkomunikasi.

oleh Dewi Widya Ningrum diperbarui 09 Jun 2014, 19:17 WIB
Ilustrasi Intrusive Ads (wilsoncenter.org)

Liputan6.com, Cirebon - Perangkat mobile seperti ponsel pintar (smartphone) sudah menjadi kebutuhan hidup sebagian besar masyarakat terutama di perkotaan. Smartphone kini tidak hanya dipakai untuk berkomunikasi, tetapi juga mengakses informasi dan hiburan.

Menurut Telkomsel, ‎smartphone seakan sudah menjadi digital lifestyle masyarakat. Ini terbukti dari hasil survey yang dilakukan Telkomsel. Menurut data, orang Indonesia menghabiskan lebih dari 3 jam waktunya sehari di smartphone.

"Orang Indonesia menghabiskan waktu 189 menit per hari untuk mengecek smartphone," tutur‎ Aris Sudewo, GM Mobile News and Directory Telkomsel‎ di sela perjalanan Network Drive Test 2014 yang digelar Telkomsel kepada para awak media, Senin (9/6/2014).

Dari 189 menit waktu per hari yang dihabiskan di smartphone, 62 menit di antaranya dipakai untuk kepentingan berkomunikasi seperti melakukan panggilan telepon, chatting, hingga mengakses email.

Selain menggunakan smartphone untuk berkomunikasi, pengguna smartphone menghabiskan waktunya selama 38 menit untuk mengutak-atik aplikasi, 37 menit untuk browsing, 45 menit untuk entertainment seperti main game dan mengakses multimedia, dan 7 menit lagi untuk melakukan device management.

Indonesia sendiri memang merupakan salah satu pasar smartphone terbesar di Asia Tenggara. Menurut lembaga riset GFK Asia, Indonesia adalah negara penyumbang terbesar dalam hal penjualan smartphone di Asia Tenggara, disusul Thailand dan Malaysia.

Total penjualan smartphone di Indonesia pada tahun 2013 mencapai 14,8 juta unit.‎ Dari jumlah tersebut, total transaksi yang berhasil dibukukan mencapai US$ 3,33 miliar atau sekitar Rp 39,4 triliun. Dengan angka tersebut, Indonesia berkontribusi sebanyak 30% bagi total penjualan smartphone di Asia Tenggara.

Besarnya kontribusi ini terjadi karena meningkatnya pendapatan kelas menengah di Indonesia, sehingga menjadi salah satu faktor semakin konsumtifnya masyarakat, termasuk untuk membeli produk telekomunikasi yang paling mutakhir.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya