Liputan6.com, Sydney - The Australia and New Zealand Banking Group Ltd (ANZ Bank) disebut tengah mempercepat aksi penjualan sahamnya di beberapa unit ANZ di kawasan Asia. Sejumlah analis bahkan memprediksi ANZ dapat menjual seluruh sahamnya di Bank Panin Indonesia.
Mengutip laman Business Spectator, Selasa (10/6/2014), ANZ kini tengah melakukan tindakan taktis terhadap US$ 4 miliar sahamnya yang tersebar di Asia. Saat ini, sahamnya di Bank Panin Indonesia menjadi salah satu sasaran penjualan.
Advertisement
Para analis memprediksi, sejumlah aturan modal yang baru akan mendorong ANZ mempercepat penjualan saham di sejumlah unitnya di Asia. Goldman Sachs bahkan dikabarkan memberi saran pada ANZ untuk menjual 39 persen sahamnya di Bank Panin.
Spekulasi tersebut muncul setelah tahun lalu ANZ menjual sahamnya ke Mizuho Financial Group Jepang. Kesepakatan tersebut terhenti setelah pemegang saham utama Panin menolak kerjasama tersebut.
Meski tidak diketahui berapa lama Goldman mendampingi ANZ, adanya penasehat ekonomi di ANZ memperlihatkan adanya potensi aksi jual dari perusahaan perbankan global tersebut. Hingga saat ini, manajemen ANZ dan Goldman masih menolak untuk mengomentari potensi aksi jual tersebut.
Namun begitu, pimpinan ANZ Mike Smith tidak menghindar saat dikonfirmasi mengenai aksi jual saham karena peraturan kerjasama yang semakin ketat.
"Kami melihat potensi pengalihan salam jika kami tidak dapat mengendalikan atau melihat rute pendapatan yang jelas dari investasi kami," ujarnya.
Kerjasama ANZ telah memberikan nilai investasi hingga US$ 4,1 miliar hingga 30 September tahun lalu. Investasi tersebut termasuk US$ 692 juta saham di Panin.
Pada Oktober, Smith mengatakan bisnis organik yang tumbuh di Indonesia dan akuisisi beberapa perusahaan RBS Asia mengindikasikan pihaknya tidak lagi memerlukan Panin.
"Keputusan untuk Panin adalah antara kami membelinya atau menjualnya. Tapi hingga saat ini status quo-nya sudah jelas, Panin tidak memberi banyak keuntungan bagi kami," tandasnya. (Sis/Nrm)