Liputan6.com, Jakarta Shafa Tasya Kamila atau akrab disapa Tasya baru saja menyelesaikan pendidikan S1 jurusan akutansi di Universitas Indonesia. Ia pun berkeinginan, kalau titel yang ia miliki bisa mengantarkannya menjadi seseorang yang membantu presiden dalam kabinetnya, yaitu seorang menteri. Terlebih, ia berkeinginan untuk meneruskan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Keinginannya itu sudah tumbuh sejak 2005 silam, saat dirinya didapuk menjadi Duta Lingkungan Hidup, oleh Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia.
Advertisement
"Pengin persiapakan diri dulu ya, nanti aku mau lanjutkan S2 ku juga," kata Tasya saat ditemui di Hotel Indonesia, Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa (10/6/2014) malam
Wanita kelahiran 22 November 1992 itu mengatakan, kalau seorang menteri haruslah yang memiliki pengetahuan lebih, terutama kementerian yang ia pimpin. Karena seorang pemimpin harus bisa merakyat dan mampu mengayomi rakyatnya.
Apabila keinginnya itu bisa terwujudkan, Tasya akan menjadi menteri yang bisa menjembatani antara pemerintahan dan rakyat. Menurutnya sudah seharusnya seorang menteri seperti itu.
"Aku mengidamkan pemimpin yang berkopenten dan berkredibilitas, dan nantinya aku akan menjadi menteri yang memegang suara rakyat," ungkapnya.
Artis yang mengawali karirnya dari usia balita itu, punya menteri yang ia idolakan.
Menteri tersebut di matanya adalah sosok menteri yang bisa mengayomi masyarakat dan bisa merakyat. Apalagi mereka juga punya wawasan yang luas.
"Rachmat Witoelar, Gita Wiryawan, karena aku pernah ketemu langsung dan ngobrol sama dia. Pak Gita selain menjadi menteri, dia handal memainkan piano, dan intelektualnya tinggi," kata Tasya Kamila.