Liputan6.com, Tokyo - Setiap negara produsen kendaraan di seluruh dunia memiliki ciri khas tersendiri dalam memproduksi kendaraan sesuai dengan kultur masyarakatnya. Di Amerika Serikat banyak menggarap mobil pikap, untuk di Eropa memproduksi kendaraan hatchback lima pintu, sementara itu di Jepang terkenal dengan mobil Kei (mungil).
Mobil Kei merupakan kendaraan dengan ukuran mungil dengan kapasitas mesin terbatas hanya 660 cc. Kendaraan tersebut diciptakan agar orang mampu memiliki kendaraan dengan harga yang relatif terjangkau dan pajak yang rendah.
Cukup banyak mobil Kei yang populer dan cukup digemari di berbagai belahan dunia seperti Honda N-One yang memiliki desain agak mengkotak atau Nissan Days Roox yang memiliki nama cukup unik, seperti dilansir dari Newyorktimes, Rabu (11/5/2014).
Mobil Kei hadir sebagai jawaban pemerintah Jepang setelah Perang Dunia II yang menciptakan sebuah kelas baru yang diisi oleh kendaraan mungil dengan mesin berkapasitas kecil. Dengan adanya kendaraan tersebut, membuat kepemilikan mobil di Jepang menjadi lebih mudah dan juga pemerintah diuntungkan dengan konsumsi bahan bakar mobil Kei yang sangat irit.
Namun, para penggemar mobil-mobil Kei di seluruh dunia sepertinya akan kecewa karena pemerintah Jepang akan melarang produsen kendaraan di negara tersebut untuk memproduksi mobil Kei. Sebab, pemerintah Jepang menilai saat ini mobil Kei sudah tidak lagi menarik minat para konsumen kendaraan di luar Jepang.
Pemerintah Jepang berpendapat kalau mobil Kei saat ini sudah tidak lagi populer di berbagai belahan dunia. Mereka juga mengklaim kalau para produsen kendaraan yang memproduksi mobil Kei sudah mulai menghentikan ekspor mobil Kei.
Tak hanya itu saja, pemerintah Jepang saat ini melihat kalau setiap Yen yang diinvestasikan untuk pengembangan mobil Kei akan terbuang sia-sia dan mereka lebih suka kalau para produsen membuat model kendaraan sesuai dengan kebutuhan ekspor.
Untuk mencegah para produsen kendaraan tetap mengembangkan dan memproduksi mobil Kei, pemerintah Jepang bahkan menaikkan pajak untuk mobil Kei sebesar 50 % untuk mempersempit selisih harga dengan mobil standar. Meskipun terkesan jahat, tujuan pemerintah Jepang tersebut sebenarnya untuk mendongkrak perekonomian negara tersebut dengan menyediakan kendaraan yang sesuai permintaan pasar.
Seiring perkembangan zaman, selera orang di luar Jepang untuk memakai mobil Kei sebagai kendaraan sehari-hari semakin menurun karena dimensinya yang lebih mungil dari mobil yang ada saat ini. Padahal, di Jepang sendiri penjualan mobil Kei ini mencapai 40% dari total keseluruhan penjualan kendaraan di negara tersebut.
Mungkin para penggemar kendaraan mungil saat ini harus mengalihkan seleranya kepada kendaraan asal Amerika Serikat atau negara Eropa yang memiliki kapasitas mesin lebih besar sebagai alternatif pengganti mobil Kei asal Jepang. Bahkan dalam beberapa waktu ke depan, masyarakat Jepang akan jarang menemukan mobil Kei idola mereka berseliweran di jalan. (Ysp/Ahm)
Pemerintah Jepang Bakal Melarang Produsen Membuat Mobil Mungil
Pemerintah Jepang menilai saat ini mobil Kei sudah tidak lagi menarik minat para konsumen kendaraan di luar Jepang.
diperbarui 11 Jun 2014, 18:31 WIBPemerintah Jepang menilai saat ini mobil Kei sudah tidak lagi menarik minat para konsumen kendaraan di luar Jepang.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Korlantas Polri Ungkap Penyebab Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang
3 Hal yang Harus Diperbaiki Timnas Indonesia Jelang Lawan Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Hari Toleransi Internasional, Simak Rekomendasi Film Tentang Toleransi
Jumat Curhat, Duduk Santai Polisi Dengar Curhatan Warga soal Ragam Masalah
4 KO Terbaik ONE Friday Fights 87, Petarung 17 Tahun Petik Kemenangan di Debut
Ini Langkah Imigrasi Balikpapan Bangun Komunikasi dengan Media Massa
Peran Vital Perusahaan Mid-Market dalam Ekosistem Bisnis Global
Hukum Ziarah Kubur Menurut UAH, Apa Hubungannya dengan Hari Jumat?
Lawan Kemiskinan, Kepala BP TASKIN Resmikan Rumah Produksi Gizi
Tahapan Krusial, Polda Riau Cek Kesiapan Polres Rohul Sukseskan Pilkada
Generasi Muda Indonesia Dukung Percepatan Transisi Energi di COP 29 Lewat Aksi Kolaboratif Desa Bumi dan SRE
Polisi Masih Buru Tiga Buronan Kasus Judi Online Komdigi