Liputan6.com, Jakarta - Uang digital (e-money) mulai banyak digunakan sebagai alat pembayaran. Kemudahan dan efisien yang menjadi nilai tambah alat pembayaran berbentuk digital tersebut mendorong para pemain telekomunikasi ingin ikut ambil bagian menyediakan layanan e-money.
Nyaris semua operator telekomunikasi besar di Tanah Air sudah ikut masuk ke industri uang digital. Saat ini, operator telekomunikasi yang sudah memiliki layanan e-money ialah Telkomsel ( T-Cash), XL (XL Tunai), Indosat (Dompetku), Telkom (Delima) dan Finnet (Finpay).
"Transaksi memakai e-money pada April lalu sekitar Rp 7,7 miliar per hari, walaupun jumlah pemakai sudah mencapai 30,4 juta. Pemain telko itu kebagian sekitar Rp 200 juta - Rp 300 juta per hari," ungkap Yura Djalins, Deputi Direktur Departemen Kebijakan Pengawasan Sistem Pembayaran Bank Indonesia.
Jumlah tersebut tentu terpaut jauh ketika dibandingkan dengan nilai transaksi memakai kartu ATM/Debit yang hingga April 2014 tercatat mencapai Rp 11,4 triliun per hari dengan jumlah kartu 87,9 juta kartu. Sedangkan nilai transaksi kartu kredit mencapai Rp 690,8 miliar per hari dengan jumlah kartu 15,2 juta.
Dian Siswarini, Direktur Digital Services XL Axiata mengungkap penyebab e-money belum berkembang dikarenakan optimalisasi aset belum terjadi, killer Apps belum banyak, serta standarisasi teknologi belum ada.
"Kita akui transaksi dan adopsi belum banyak walau sebetulnya usaha untuk percepatan adopsi e-money sudah besar. XL melalui XL Tunai sudah lakukan banyak usaha, tetapi itu belum optimal. Kenapa? Karena masing-masing pemain seperti berjalan sendiri," papar Dian.
Pihak Bank Indonesia mengakui, adopsi maupun perluasan pemakaian uang digital di masyarakat masih menghadapi banyak tantangan. Masyarakat telah kadung terbiasa memakai alat pembayaran berupa uang fisik yang membuatnya susah berpindah ke bentuk uang digital.
"Kami menyadari bahwa tantangan perluasan penggunaan uang elektronik sebagai instrumen pembayaran baru di masyarakat cukup besar," tandas Yura di Balai Kartini, Jakarta.
Adopsi e-Money Belum Optimal, Kenapa?
Layanan e-money yang disediakan operator telekomunikasi ternyata baru mendapat porsi yang kecil.
diperbarui 12 Jun 2014, 12:03 WIBTren e-money diyakini akan melesat pertumbuhannya dalam satu atau dua tahun ke depan.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Resep Tahu Walik Aci Lezat dan Renyah
Program Makan Bergizi Gratis Diluncurkan Hari Ini, DPR Minta Semua Pihak Ikut Mengawasi
Misteri Cincin Logam Raksasa Seberat 500 Kg Jatuh di Kenya, Puing Roket dari Luar Angkasa?
Profil Witiarso Utomo, Bupati Jepara Terpilih yang Kini Jadi Sorotan
Top 3: Cara Mengatasi Pradibetes Secara Alami
7 Potret Jessica Jane dan Erwin Phang Segera Menikah, Pamer Foto Latar Biru
Menu Makan Bergizi Gratis Berubah dalam 20 Hari
Pemain Paling Kontroversial di Manchester United Bisa Bantu Selesaikan Transfer Mengejutkan
Soal Driver Ojol dan Surya Sahetapy, Aktivis Difabel: Tanda Edukasi Disabilitas Belum Sampai ke Akar Rumput
Top 3 Tekno: Nintendo Switch 2 Dukung Game 4K hingga Fitur Baru Telegram
Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Hari Ulang Tahun, Pakar: Langkah Awal yang Baik
Sulut Berpotensi Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang, BMKG Ingatkan Warga Waspada