Liputan6.com, Jakarta Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) bisanya dilakukan dengan 3 M yakni menutup, menguras, dan mengubur. Tapi, fogging selalu menjadi pilihan masyarakat. Ampuhkan cara tersebut?
Dalam acara `SOHO #BetterU: Waspadai Kebocoran Plasma Saat DBD` di Jakarta, ditulis Kamis (12/6/2014), Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr. dr. Leonard Nainggolan, SpPD-KPTI mengatakan bahwa fogging hanya membunuh nyamuk dewasa dan tidak membunuh larva (jentik-jentik). Sebab, untuk membunuh jentik harus diberikan larvasida.
"Karena nyamuk dewasa yang bisa menyebabkan demam berdarah maka fogginglah yang harus diberikan. Sedangkan jentik-jentik tidak, karena keberadaannya di genangan air," kata Leonard.
Meski fogging masih menjadi salah satu cara pencegahan populer, Leonard mengingatkan agar kita lebih waspada dan hati-hati karena banyak efek sampingnya. Bila terhirup akan membuat saluran napas kita terganggu dan jika terhirup terlalu banyak akan membuat kita sesak napas.
"Kalau kita menggunakan larvasida untuk membunuh jentik tidak juga ditambah fogging maka tidak akan bisa mencegah dengan sangat baik," kata Leonard menerangkan.
Tapi kini, mengetahui fogging memiliki efek samping bagi kesehatan, pemerintah mengeluarkan fogging fokus.
"Kalau dulu fogging saja. Jika ada seseorang yang kena demam berdarah dan ada surat dari rumah sakit bahwa si A benar-benar DBD, secara otomatis dari radius 100 meter sudah harus di-fogging. Sekarang tidak lagi," kata Leonard mencontohkan.
Untuk fogging fokus, lanjut Leonar, jika di suatu wilayah ada warga yang terkena DBD sampai harus dirawat di rumah sakit, maka petugas medis akan memeriksa apakah ada jentik nyamuk di wilayah tersebut. Bisa saja warga yang menderita DBD itu, terkenanya bukan di rumah melainkan di tempat lain.
"DBD ini di lantai berapa pun bisa terkena. Karena sifat nyamuk yang sebagai vektor adalah multiple byte, tak menutup kemungkinan si nyamuk terikut di dalam lift," kata Leonard.
Maka itu, ketika tim medis benar-benar menemukan ada jentik, barulah dilakukan fogging. Jika tidak ditemukan dan diduga pasien itu terkena tidak di wilayahnya melainkan wilayah lain, maka tidak akan difogging. "Mengingat efek samping yang ditibulkan oleh fogging, maka sekarang lebih selektif," kata Leonard menekankan.
Seberapa Ampuh Fogging Cegah DBD?
Fogging menjadi pilihan populer dalam mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD). Tapi, apakah cara ini ampuh membunuh jentik nyamuk yang ada?
diperbarui 12 Jun 2014, 11:01 WIBPengasapan (fogging) untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah Kalijudan, Surabaya, Jatim. (Antara)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gelar Fan Meetup di Jakarta, Lisa BLACKPINK Datang Pakai Jet Pribadi dan Dijemput Mobil Listrik
Menggali Keunikan Teh Kayu Aro Jambi, Hasil Bumi Indonesia Diakui Dunia
Ingin Taubat dari Dosa Meninggalkan Sholat? Ketahui Syarat dan Caranya
Jokowi Sebut Saya Ridwan Kamil, Pramono-Rano: Enggak Apa-Apa, Doakan Semua Sehat
Makna di Balik Tari Piring Khas Minangkabau
Studi Ungkap Polusi Udara Buat Otak Makin Lemot
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 16 November 2024
KPK Tetapkan Pejabat BPK Tersangka Korupsi Proyek Jalur Kereta Api
Saat Halle Berry Kembali Kenakan Gaun Menerawang Ikonis Elie Saab di Malam Memenangkan Oscar 22 Tahun Kemudian
Papan Sangatan, Teknologi Kearifan Lokal dalam Perhitungan Musim Tani
Bawa Skuad Garuda ke Level Lebih Tinggi, Mantan Pelatih Timnas yang Mualaf Ini Puji Keberhasilan STY
Diduga Menipu, Pemilik Superstar Fitness Dilaporkan ke Polda Metro Jaya