Jakarta Jadi Tempat Liburan Paling Murah Kedua di Dunia

Dikenal sebagai kota yang keras dan serba mahal, Jakarta justru didaulat menjadi tempat liburan paling murah di dunia untuk turis asing

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 12 Jun 2014, 23:15 WIB
Wisata pantai Ancol masih menjadi pilihan favorit warga Jakarta untuk mengisi liburan bersama keluarga (Liputan6.com/JohanTallo).

Liputan6.com, Jakarta - Dikenal sebagai kota yang keras dan serba mahal bagi mayoritas penduduk Indonesia, Jakarta justru didaulat menjadi tempat liburan paling murah kedua di dunia. Dengan selisih Rp 62.128 saja, Hanoi, Vietnam berhasil menempati posisi pertama sebagai tempat liburan paling terjangkau di dunia.

Dikutip Liputan6.com, dari laporan situs perjalanan terbesar di dunia, Trip Advisor, Kamis (12/6/2014), dari total 48 kota yang paling sering dikunjungi turis di dunia, Jakarta berhasil menempati posisi kedua sebagai kota dengan biaya hidup paling terjangkau.

Selama berlibur di Jakarta, rata-rata turis asing hanya menghabiskan uang sebesar Rp 1,78 juta per malam. Untuk menginap di hotel bintang 4-4,5 di Jakarta, para turis menghabiskan uang sekitar Rp 1,02 juta.

Sementara itu, makan malam untuk berdua yang terdiri dari dua menu dan anggur, para turis asing cukup membayar sekitar Rp 384 ribu saja. Sebagai minuman penutup, para turis asing biasanya memperoleh dua gelas koktail hanya dengan biaya Rp 296.500.

Sejauh ini, tarif taksi di Indonesia untuk perjalanan pulang pargi dengan jarak 3 Km merupakan yang termurah dibandingkan kota-kota lain. Jika di Afrika Selatan, para turis perlu membayar hingga Rp 145.700, Anda hanya perlu mengeluarkan uang Rp 32.500 di Jakarta.

Sebagai informasi, Tripadvisor merilis TripIndex Cities 2014 yang terdiri dari daftar kota-kota dengan biaya hidup paling terjangkau bagi turis. Biaya hidup tersebut terdiri dari tarif hotel per malam, harga koktail, makan malam untuk dua orang, dan tarif taksi.

Bekerjasama dengan Ipsos Mori, TripAdvisor menelusuri biaya hidup di 48 kota dari 50 negara dengan kunjungan wisatawan asing terbanyak yang dihimpun UNWTO. Penelitian tersebut dilakukan dalam rentang waktu 5 Maret hingga 31 Maret 2014. (Sis/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya