Liputan6.com, Semarang - Raeni, putri pengayuh becak asal Desa Langenharjo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, menjadi lulusan terbaik pada upacara wisuda periode II/2014 Universitas Negeri Semarang (Unnes) dengan IPK 3,96. Atas prestasinya itu, Raeni ditawari beasiswa S2 di Inggris.
Dikutip Liputan6.com dari situs resmi Unnes, unnes.ac.id, Kamis (12/6/2014), Kepala Humas Unnes Sucipto Hadi Purnomo mengabarkan, sejumlah perusahaan menyatakan minatnya untuk merekrut sarjana pendidikan ekonomi ini bekerja. Selain itu, sebuah foundation juga menyatakan minatnya mensponsori gadis kelahiran Kendal ini kuliah S2 di Inggris.
Sementara itu, Rektor Unnes Fathur Rokhman di Jakarta mengabarkan, pihaknya akan memfasilitasi Raeni untuk kuliah di S2 seperti cita-cita gadis 21 tahun itu. "Beasiswa itu kami upayakan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," katanya.
Bagi Fathur, Raeni telah memberikan pesan penting kepada kita bahwa pendidikan dapat menjadi alat memotong mata rantai kemiskinan. Pemerintah telah mengupayakan supaya anak-anak berpestasi dari keluarga tidak mampu dapat menikmati pendidikan tinggi.
"Di luar itu, yang paling penting dari diri Raeni adalah tentang pentingnya kesungguhan. Dia membuktikan kepada kita semua, kondisi keluarga yang berkekurangan tidak jadi kendala jika diiringi dengan tekad yang kuat," lanjutnya.
Raeni adalah lulusan terbaik Unnes pada wisuda periode II 2014 dengan IPK 3,96. Ayahnya, Mugiyono, adalah tukang becak dengan penghasilan Rp 10.000 - 50.000 per hari. Untuk menambah penghasilan, Mugiyono bekerja sebagai penjaga malam sebuah sekolah dengan gaji Rp 450.000 per bulan.
Raeni mendapat kesempatan kuliah setelah menerima beasiswa Bidikmisi. Ia berhasil merampungkan pendidikan S1 dalam 7 semester dengan IPK nyaris sempurna. Raeni juga dikenal aktif berorganisasi.
Dosen-dosennya di Fakultas Ekonomi (FE) Unnes mengenalnya sebagai pribadi yang cerdas dan santun. Kepada kawan-kawannya ia tak segan mengakui dirinya adalah putri tukang becak. Bahkan saat mengikuti wisuda, Raeni tak malu diantar ayahnya menggunakan kendaraan roda tiga itu. (Sss)
Advertisement