Tarif Taksi Jakarta Terendah Sejagat

Meski dianggap sebagai alat transportasi termahal, tarif taksi di Jakarta justru yang termurah dibandingkan kota lain di dunia.

oleh Siska Amelie F Deil diperbarui 13 Jun 2014, 03:19 WIB
(foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Taksi seringkali dianggap sebagai alat transportasi umum yang terbilang mahal oleh masyarakat Jakarta. Uniknya, situs perjalanan terbesar di dunia, TripAdvisor justru menemukan tarif taksi di Jakarta merupakan yang termurah jika dibandingkan dengan berbagai kota lain di penjuru dunia.

Seperti dikutip Liputan6.com dari laporan TripAdvisor bertajuk `TripIndex Cities`, Jumat (13/6/2014), ongkos taksi di Jakarta untuk perjalanan pulang pergi berjarak 3 Km hanya membutuhkan uang sebesar Rp 32.500-an. Sementara di kota lain seperti Budapest, Hungaria, tarif taksi untuk jarak yang sama telah mencapai Rp 145.717.

Menurut penelusuran TripAdvisor, biaya taksi termahal dapat dirasakan turis asing yang berkunjung ke Cape Town, Afrika Selatan sebesar Rp 148 ribu. Melihat tingginya tarif taksi di kota lain, tak heran Jakarta menjadi kota paling murah untuk berkeliling.

Sementara dua kota lain yang memiliki biaya taksi murah juga ada di Asia. Bangkok mencatatkan tarif taksi senilai Rp 39.251 dan Kuala Lumpur seharga Rp 39.874.

"Daftar TripIndexCities membantu wisatawan menghitung dan menyesuaikan anggaran dengan tujuan berliburnya. Hasil tahun ini menunjukkan kota tujuan di Eropa terus berada didaftar kota tujuan wisata paling mahal, sementara tujuan wisata Asia masih yang paling terjangkau," ungkap juru bicara TripAdvisor, Jean Ow-Yeong.

Sebagai informasi, Tripadvisor merilis TripIndex Cities 2014 yang terdiri dari daftar kota-kota dengan biaya hidup paling terjangkau bagi turis. Biaya hidup tersebut terdiri dari tarif hotel per malam, harga koktail, makan malam untuk dua orang, dan tarif taksi.

Bekerjasama dengan Ipsos Mori, TripAdvisor menelusuri biaya hidup di 48 kota dari 50 negara dengan kunjungan wisatawan asing terbanyak yang dihimpun United Nations World Tourism Organization (UNWTO). Penelitian tersebut dilakukan dalam rentang waktu 5 Maret hingga 31 Maret 2014. (Sis/Ndw)

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya