Difitnah Obor Rakyat, Jokowi: Itu Urusan KPU dan Bawaslu

Kampanye hitam terus menyerang calon presiden nomor urut 2 Joko Widodo.

oleh Widji Ananta diperbarui 13 Jun 2014, 09:46 WIB
(ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)

Liputan6.com, Purwokerto - Kampanye hitam terus menyerang calon presiden nomor urut 2 Joko Widodo. Tabloid Obor Rakyat berjudul '1001 Topeng Pencitraan Jokowi' memuat hujatan dan caci-maki terhadap Gubernur nonaktif DKI Jakarta itu.

Jokowi yang ditemui saat perjalanan menuju Purwokerto dalam kampanye nasional Jawa Barat dan Jawa Tengah itu menyatakan tak ingin terlibat dalam pengusutan kasus fitnah tersebut.

"Itu urusannya KPU. Itu urusannya Bawaslu, saya nggak mau ngurusin yang kayak gitu," ujar Jokowi, Jumat (13/6/2014).

Sementara itu, Teten Masduki selaku tim sukses pasangan Jokowi-JK menyatakan, berita-berita hujatan dan makian yang ada di Tabloid Obor Rakyat hanya sebuah fitnah.

"Saya kira itu fitnah untuk Pak Jokowi, seperti Pak Jokowi sampaikan karena susah mencari kelemahan Pak Jokowi, sehingga di situlah fitnah. Sebenarnya tim kami sudah mengidentifikasi siapa yang menyebarkan tabloid itu. Dan memang kita berencana untuk mengadukan ke polisi untuk diproses," papar Teten.

Hal utama yang ingin diraup penyebar fitnah itu, bebernya, adalah untuk mencuci otak pemilih terutama pemilih tingkat bawah. Karena apa, karena Jokowi sangat terkenal di kalangan itu.

"Begini, Pak Jokowi kan populer di kalangan rakyat bawah, kalau kita saksikan antusiasme masyarakat sangat luar biasa. Nah sehingga kami mencurigai fitnah yang berbau SARA yang menyatakan Pak Jokowi Kristen, di belakang Pak Jokowi adalah kekuatan gerakan Kristenisasi ini upaya untuk mempengaruhi pemilih di tingkat bawah. Ini yang saya kira mereka melakukan suatu kejahatan tanpa moral," tandas Teten.

Sebelumnya, Tim kuasa hukum pasangan capres-cawapres nomor urut 2, Jokowi-JK meyakini adanya keterlibatan wartawan salah satu media nasional di balik beredarnya tabloid yang isinya memuat berbagai tudingan dan hujatan terhadap Jokowi.

"Informasinya memang begitu, tapi saya tidak bisa sebutkan namanya untuk saat ini," ujar Alexander Lay, salah satu kuasa hukum Jokowi-JK.

Menurut Alex, terungkapnya sosok di balik beredarnya tabloid tersebut berawal saat sang wartawan meminta salah seorang dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Gun Gun Heryanto untuk membuat sebuah tulisan dan akan dimuat di media wartawan tersebut. Akan tetapi, sang wartawan justru memuat tulisan itu di Obor Rakyat.

"Kami telah mengonfirmasi ke dosen tersebut dan dia membenarkan kalau memang mendapatkan telepon untuk membuat artikel tersebut," ungkap Alex.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya