Liputan6.com, Jakarta - Pedagang beras mengapresiasi langkah yang dilakukan sejumlah menteri termasuk Menteri Koordinator Perekonomian baru Chairul Tanjung untuk inspeksi dadakan di pasar induk beras Cipinang.
"Meski ini yang pertama tapi jauhlah bila dibandingkan dengan yang dulu, kalau dulu harga sudah naik pejabat baru datang. Kalau sekarang belum naik sudah datang, itu bagus," kata salah satu pedagang beras, Billi di Jakarta, Jumat (13/6/2014).
Advertisement
Hingga hari ini dirinya mengaku harga beras di pasar induk Cipinang saat ini masih dalam zona terkendali dengan harga beras paling murah yaitu di harga Rp 7.600 per kilo gramnya.
Sementara pedagang beras lainnya, Ahyong mengungkapkan hal ini menjadi hal yang patut untuk dicontoh di pemerintahan selanjutnya, jika akan mengendalikan harga beras.
"Meski Pak CT tidak akan menjabat lama sebagai Menteri, tapi ini bisa di contoh oleh pemerintah baru nantinya," tegas Ahyong.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung hari ini mengadakan inspeksi dadakan di pasar induk beras Cipinang.
Didampingi oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Menteri Pertanian, Suswono dan Dirktur Utama Perum Bulog Sutarto Alimoesoe rombongan tiba di Pasar Induk Cipinang sekitar pukul 10.00 WIB
Di pasar induk CT terus berkomunikasi dengan sejumlah pedagang terkait bagaimana kontrol harga beras jelang memasuki bulan Ramadhan di akhir bulan ini.
Dari hasil sidak ke Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, pemerintah mengaku terjadi kekurangan stok beras paling murah (IR3) untuk masyarakat berpenghasilan rendah. Sehingga harga beras tipe tersebut dijual sebesar Rp 7.600 per kilo gram (kg).
"Transaksi beras di pasar Cipinang sekitar 2.000-3.000 ton per hari. Stok ideal di level pedagang 7-10 hari dan stok yang ada sampai saat ini 20 ribu ton yang cukup untuk 10 hari," jelas CT.
Di gudang beras pemerintah, kata dia, masih menyimpan stok 10 ribu ton. Sehingga dipastikan stok beras menjelang puasa dan Lebaran aman. Kondisi ini membuat harga beras di pasar itu stabil. (Yas/Ahm)