RNI dan Bulog Jalin Kesepakatan Harga Gula

Sinergi Bulog dan RNI diharapkan tidak membuat pemerintah tergesa-gesa untuk mengizinkan impor gula kristal putih.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 13 Jun 2014, 19:25 WIB

Liputan6.com, Jakarta - PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menjalin kesepakatan jual beli gula Tebu dengan Bulog pada Jumat (13/6/2014). Kesepakatan tersebut atas jual-beli Gula Tebu sebanyak 12.000 ton dengan harga Rp. 8.600,- per-kg.

"Kesepakatan ini diharapkan akan mendorong terjadinya pembentukan harga yang lebih baik bagi produsen maupun konsumen," ungkap Direktur Utama RNI, Ismed Hasan Putro dalam keterangannya.

Kesepakatan tersebut juga merupakan sinergi BUMN dengan RNI berkomitmen untuk mendukung Bulog dalam menjaga Cadangan Gula Nasional pada 2014 ini dengan memasok sebanyak 150.000 ton gula hasil produksi 2013-2014.

Ismed menambahkan, sebagai upaya untuk merealisasikan komitmen Bulog sebagai stabilisator dan penyangga harga gula nasional, RNI berkomitmen kuat untuk bersinergi dengan Bulog dalam memasok gula tebu produksi RNI.

Selain itu juga untuk mencadangkan gula untuk kebutuhan ritel melalui Waroeng Rajawali dan Rajawali Mart serta Mart moderen lainnya yang sudah bekerjasama dengan RNI.

"Terkait dengan sinergi Bulog dan RNI sebaiknya Kemendag tidak tergesa-gesa untuk mengizinkan impor gula kristal putih, sebelum seluruh Gula yang ada di RNI dan PTPN habis terserap," jelas Ismed.

Langkah bijak dari Kemendag diperlukan untuk tidak membuat harga gula semakin terpuruk, dan petani tebu akan semakin terbantai di ladang tebunya karena terdera kerugian.

Dalam jangka panjang, Pemerintah perlu tetap menjaga harapan dan semangat Petani Tebu agar mereka masih berkeinginan menanam Tebu untuk terwujudnya Indonesia yang Berdikari dan Berdaulat Pangan. "Jangan terlalu laten tersandera oleh kepentingan pragmatis impor," pungkasnya. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya