Liputan6.com, Jayapura - Pesan pendek lewat telepon seluler untuk memboikot Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 9 Juli mendatang, beredar di masyarakat Mimika, Kota Jayapura, dan Kabupaten Jayapura.
Pesan singkat yang mengatasnamakan Tentara Pembebasan Nasional (TPN) Organisasi Papua Merdeka (OPM) Makodam III Timika, menginstruksikan seluruh rakyat Papua Barat dari Sorong sampai Samarai, anak negeri Ras Melanesia, untuk segera bersatu menolak kolonialisme NKRI dengan memboikot pemilihan presiden.
Panglima Makodam III Mimika Thenny Kwalik, dalam pesannya itu meminta seluruh komponen masyarakat Papua untuk bersatu memberanikan diri menolak program NKRI di atas Tanah Papua
"Kami tetap menuntut kebebasan dan kemerdekaan, bukan menuntut presiden NKRI," katanya dalam pesan singkat itu.
Aksi boikot tak hanya lewat pesan singkat, TPN-OPM juga mengklaim melakukan aksi boikot dengan mencorat-coret di beberapa titik di Kota Timika, Abepura, Waena, dan Kota Jayapura. Corat coret tersebut berisi imbauan boikot Pilpres 2014
Sebelumnya, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua mengakui, gerakan separatis di Papua masih terus beraksi mengajak warga memboikot pemilu. Ajakan kelompok ini bahkan disertai teror penembakan.
Selain Timika, beberapa daerah yang rawan terjadi gangguan pilpres yakni sejumlah kabupaten di pegunungan tengah Papua, seperti Puncak Jaya, Lanny Jaya, Paniai, Puncak dan juga daerah yang berbatasan dengan negara Papua Nugini.
"Saya dapat informasi melalui pesan pendek dari mereka (kelompok separatis), bahwa kelompok ini masih akan mengganggu jalannya pilpres. Namun prajurit kami siap untuk masalah ini, kami juga tidak takut," jelas Christian beberapa waktu lalu di Jayapura. (Ans)
Advertisement