Pembantaian Terjadi Minggu Malam di Kenya, 48 Tewas

Serangan terjadi Minggu sekitar pukul 20.30 waktu setempat, saat warga sedang menonton pertandingan Piala Dunia di televisi.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 16 Jun 2014, 14:33 WIB
Pembantaian di Kenya (KTN Kenya)

Liputan6.com, Mpeketoni - Setidaknya 48 orang tewas akibat serangan militan di sejumlah hotel dan kantor polisi di kota pantai, Mpeketoni di Kenya. Jumlah korban bisa jadi bertambah.

Saksi mata mengatakan, adu tembak terjadi selama beberapa jam. Api menghanguskan sejumlah bangunan. Mpeketoni berada dekat Pulau Lamu, destinasi wisata terkenal di negara di Benua Afrika itu -- yang memliliki arsitektur kuno yang terdaftar sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.

Kenya menghadapi sejumlah serangan militan sejak 2011 -- ketika angkatan bersenjatanya ikut masuk ke negara tetangga Somalia, untuk memerangi kelompok teror Al Shabab.

Wartawan BBC di Nairobi, Yusuf Dayo mengatakan serangan terjadi Minggu sekitar pukul 20.30 waktu setempat atau Senin pukul 00.30 WIB -- saat penduduk lokal sedang menonton pertandingan Piala Dunia di televisi.

Seorang saksi mata mengatakan, para penyerang membajak van dan menggunakannya untuk melakukan sejumlah serangan.

"Para penembak dengan wajah tertutup juga melempar bahan peledak di pos polisi sebelum masuk dan mencuri beberapa senjata," kata saksi mata lain, seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Senin (16/6/2014).

Kepada Reuters, kepala kepolisian setempat, Hamaton Mwaliko mengatakan, sejumlah orang bersenjata menyerang beberapa hotel setelah menargetkan kantor polisi.

"Berdasarkan informasi, para penyerang melarikan diri, petugas kami terus mengejar mereka," kata Mwaliko.

Belum jelas siapa pihak yang bertanggung jawab. Namun juru bicara militer Kenya, Mayor Emmanuel Chirchir mengatakan, "para penyerang mungkin berasal dari kelompok Al Shabab."

Dia mengatakan pesawat pengintai telah dikirim ke wilayah itu untuk membantu operasi keamanan. Sementara, Bozo Jenje, seorang jurnalis di Mombasa mengatakan bahwa sejumlah warga melapor melihat mayat tersebar di seluruh jalan-jalan kota. Mpeketoni bergelimang darah. (Ali)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya